Sana`a, Yaman, (ANTARA News) - Pemerintah Yaman menangkap enam orang yang diduga mengaku bertanggung jawab atas pemboman mobil pekan lalu terhadap kedutaan besar AS di ibukota negeri itu, Sana`a, kata Kementerian Pertahanan, Ahad. Dalam satu pernyataan yang disiarkan di laman Internetnya, Kementerian tersebut mengatakan di antara tersangka yang ditangkap terdapat seorang pria yang diidentifikasi sebagai Abu al-Ghaith al-Yamani, yang menandatangani dua pernyataan bertanggung jawab atas pemboman dengan 18 korban tewas itu. Tersangka juga mengancam akan melancarkan serangan lain. Kementerian itu menyatakan al-Yamani dan lima lainnya ditangkap karena menyiarkan pernyataan "dengan nama Organisasi Jihad, yang mengancam akan menyerang kedutaan besar Barat dan Arab di Sana`a". Satu kelompok yang menyebut dirinya Organisasi Jihad di Yaman, Kamis, menyatakan kelompok tersebut berada di belakang pemboman di luar kedutaan besar AS dan mengancam akan menyerang kedutaan besar Arab Saudi serta Inggris. Polisi telah mengatakan pernyataan itu tak dapat dipastikan keabsahannya. Enam-belas orang tewas termasuk enam tersangka anggota Al-Qaeda sebagai pelaku serangan di tempat serangan terhadap kompleks kedutaan besar tersebut. Dua bom mobil dan senjata otomatis digunakan dalam peristiwa itu. Para penyerang tak mampu menembus tembok kedutaan. Dua pria, termasuk seorang perwira polisi, meninggal belakangan, sehingga jumlah korban jiwa jadi 18, kata beberapa pejabat. Para pejabat Yaman telah menuduh jaringan Al-Qaeda sebagai pelaku serangan tersebut. "Serangan ini berisi jejak dan gaya operasi Al-Qaeda," kata seorang pejabat senior pemerintah. Itu adalah serangan paling mematikan trehadap kepentingan AS di Yaman sejak pemboman Oktober 2000 terhadap kapal perang USS Cole di pelabuhan Aden, Yaman selatan, yang menewaskan 17 dan melukai 32 pelaut. Yang paling akhir, satu bom mortir ditembakkan pada 18 Maret ke kedutaan besar AS di Sana`a. Dalam kejadian tersebut, tiga personil polisi dan empat anak perempuan di satu sekolah di dekat kompleks itu cedera. Pada 6 April, satu serangan serupa ditujukan ke kompleks permukiman yang menjadi tempat tinggal warganegara Barat dan AS. Tak seorang pun cedera dalam peristiwa itu. Al-Qaeda menyatakan bertanggung jawab atas kedua serangan tersebut. Setelah serangan 11 September 2001 terhadap dua kota besar AS, Yaman bersekutu dengan Amerika dalam "perang melawan teror" dan memburu tersangka anggota Al-Qaeda, serta menyeret sejumlah dari mereka ke pengadilan.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008