Caracas (ANTARA News) - Venezuela akan membeli pesawat tempur dan latih dari China pekan ini, kata Presiden Venezuela Hugo Chavez dalam pidato melalui televisi, Ahad. Pembelian itu akan dilakukan sebagai bagian dari lawatan enam-negara, kata Chavez dalam pidatonya dalam acara "Alo President" dari Istana Miraflores di Caracas, beberapa jam sebelum melakukan perjalanan "kepentingan strategis" ke Kuba, China, Rusia, Belarus, Perancis dan Portugal. Chavez, musuh utama pemerintah AS, mengkonfirmasi bahwa selama berada di Beijing, ia akan membeli 24 pesawat K-8 "untuk melatih pilot pesawat tempur". Pesawat itu dapat menjadi bagian dari kekuatan udara Venezuela paling lambat tahun depan. Presiden sayap-kiri tersebut juga mengkonfirmasi bahwa sewaktu berada di Beijing ia akan mengatur pembuatan kapal tanker di galangan kapal China, dengan tujuan membuat galangan kapal di Venezuela dalam waktu dekat. Rencana itu muncul sebagai tambahan dari pembuatan pabrik di China untuk memproses minyak dari Velezuela, dan rencana untuk membuat perusahaan dua-negara guna mendirikan sebuah pabrik di wilayah terpencil yang kaya akan minyak, Orinoco, di bagian timur Venezuela. Caracas menyediakan 500.000 barel minyak per hari untuk Beijing, perdagangan yang diperkirakan akan meningkat jadi satu juta barel per hari paling lambat pada 2012. Chavez, yang menggambarkan China sebagai sekutu strategisnya, akan mengajukan dana penanaman modal bilateral bernilai enam miliar dolar AS. China akan menyumbang empat miliar dolar AS bagi dana itu, dan Venezuela dua miliar dolar AS. Caracas akan menggunakan dana tersebut untuk "berbagai proyek sosial produktif". "Sebelumnya kami harus pergi ke Washington untuk mengemis uang. Sekarang tidak lagi. Sekarang kami berunding dengan China," kata Chavez, sebagaimana dilaporkan AFP. Chavez mengumumkan bahwa selama kunjungannya ke Beijing, dana penanaman modal itu akan meraih keuntungan dari tambahan empat miliar dolar AS bagi "pembangunan" lebih lanjut di Venezuel. Setelah China, Chavez direncanakan pergi ke Moskow. Venezuela dalam beberapa tahun belakangan telah memperluas hubungan militernya dengan Moskow, dan Chavez mendukung Rusia dalam konflik Georgia baru-baru ini. Pekan lalu, pesawat pembom supersonik Rusia TU-160 untuk pertama kali melakukan penerbangan latih dengan Venezuela di satu daerah Karibia yang biasanya dianggap sebagai wilayah pengaruh militer AS. Kunjungan Chavez direncanakan berlangsung sampai 27 September. (*)

Copyright © ANTARA 2008