Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menegpora) Adhyaksa Dault menyatakan penyesalan atas pernyataan Sutiyoso bahwa ia akan melaporkan Icuk Sugiarto ke polisi hanya karena juara dunia 1983 itu menggunakan atribut PBSI sebagai buntut dari konflik antara mereka. "Saya mengimbau agar masalah tersebut diselesaikan secara kekeluargaan. Untuk masa sekarang ini, sudah tidak zaman lagi untuk memperkarakan seseorang ke polisi hanya karena yang bersangkutan menggunakan atribut PBSI," kata Adhyaksa saat acara buka puasa bersama di kantor Menegpora Jakarta, Senin. Sutiyoso sebagai Ketua Umum PB PBSI tahun lalu menjatuhkan skorsing selama dua tahun kepada Icuk Sugiarto sebagai Ketua Umum Pengda PBSI DKI Jakarta karena sikap Icuk yang mengkritik kepemimpinan Sutiyoso. Pada Munas PBSI yang akan berlangsung pada 15 November 2008 mendatang, dengan satu agenda memilih Ketua Umum PBSI periode 2008-2012, Icuk dicalonkan oleh sekitar 25 Pengda untuk menggantikan Sutiyoso yang tidak bersedia lagi memimin organisasi olahraga bulutangkis itu. Karena tidak berkenan dengan dicalonkannya Icuk yang masih berstatus menjalani skorsiing tersebut, Sutiyoso menganggap bahwa penggunaan logo PBSI oleh kelompok Icuk dalam kampanye pencalonan tersebut sebagai sebuah pelanggaran hukum. Adhyaksa kemudian menyindir sikap Sutiyoso yang terkesan kekanak-kanakan tersebut dan menganggap sikap tersebut tidak pantas bagi seorang Sutiyoso yang mencalonkan diri sebagai presiden RI. "Tidak usah pakai lapor polisi segala hanya masalah penggunaan logo PBSI tersebut. Sudah pada levelnya seorang calon presiden melakukan hal seperti itu," kata Adhyaksa. Pada Munas yang akan berlangsung di Jakarta itu, Sutiyoso menginginkan agar posisinya digantikan oleh Panglima TNI Jendral Djoko Santoso, namun jendral bintang lima tersebut belum pernah menyampaikan secara resmi kesediaannya memimpin PBSI. Dalam kesempatan tersebut, Adhyaksa juga meminta para pengurus Pengda PBSI agar bersikap sportif dan tidak bersikap seolah-olah calon yang mereka jagokan sudah pasti menjadi Ketua Umum PBSI. Sementara itu pada kesempatan terpisah, Icuk Sugiarto menyatakan bahwa ia sudah mendapatkan bukti-bukti bahwa kelompok tertentu sudah melakukan praktik politik uang dengan mengiming-imingi pengurus daerah dengan uang masing-masing sebesar Rp50 juta. "Saya sudah mendapatkan buktinya dan nanti akan saya bongkar siapa saja yang melakukan praktik politik uang tersebut," kata Icuk yang juga staf khusus Menegpora itu.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008