New York, (ANTARA News)- Rusia, yang dikecam oleh Barat karena konflik di Georgia, memberikan pukulan telak di New York, Selasa waktu setempat dengan memaksa negara-negara dunia membatalkan pertemuan tingkat menteri mengenai program nuklir Iran. Para diplomat penting enam negara yang berusaha menghentikan pengayaan uranium Iran yang menurut rencana akan bertemu Kamis di sela-sela sidang Majelis Umum PBB untuk membicarakan sanksi-sanksi baru terhadap Iran, kata kementerian luar negeri Prancis, demikian diwartakan AFP. Akan tetapi, kementerian luar negeri Rusia menganggap tidak ada urgensinya bagi pertemuan semacam itu. "Kami melihat tidak ada hal yang mendukung yang memerlukan kita mengesampingkan sesuatu dan bertemu untuk membicarakan program nuklir Iran di tengah-tengah minggu yang padat di Majelis Umum PBB," kata kemlu itu dalam sebuah pernyataan. AS kemudian mengumumkan bshwa perundingan-perundingan itu dibatalkan. "Tidak akan ada pertemuan menteri-menteri P-5 Plus satu," kata jurubicara departemen luar negeri AS Sean McCormack kepada wartawan. P-5 Plus satu terdiri atas lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB yaitu AS, Rusia, China, Prancis dan Inggris plus Jerman, yang sedang berusaha untuk meyakinkan agar Iran menghentikan aktivitas pengayaan uraniumnya. Di tengah-tengah kecurigaan Barat bahwa Iran sedang menjalankan program atom secara sembunyi-sembunyi , kelompok itu memelopori sanksi-sanksi Dewan keamanan PBB terhadap Iran. Iran menegaskan program nuklirnya adalah energi nuklir untuk tujuan damai. Menlu Jerman Franks Walter Steinmeier , yang berada di New Yprk untuk menghadiri pertemuan-pertemuan PBB , cemas atas pembatalan pertemuan itu. Dalam pukulan kedua terhadap diplomasi Barat , Eropa melepaskan rencana -rencana untuk melakukan perundingan internasional tingkat tinggi mengenai konflik Georgia di Jenewa bulan depan karena tidak ada kesepakatan dengan Rusia, kata para menlu. Perundingan-perundingan ini hanya akan diselenggarakan pada tingkat ahli, satu keputusan yang diperkirakan diambil untuk menghindari pertikaian dengan Rusia. Seorang pejabat senior departemen luar negeri mengakui Rusialah yang mengganjal rencana-rencana bagi pertemuan P5 Plus saatu, dan semuanya ini menyangkut perbedaan-perbedaan antara Rusia dan Barat menyangkut konflik di Georgia. Ketegangan dengan Moskow menyusul perang singkat di Georgia yang telah membayangi sidang Majelis Umum PBB. Dalam satu pidato di Majelis Umum PBB , Presiden AS George W.Bush menuduh Rusia melanggar piagam PBB dengan apa yang disebut pemerintahnya satu invasi yang terhadap Georgia, bekas wilayah Sovyet. Sementara itu, Presiden Georgia Mikheil Saakashvilli mendesak PBB berpegang pada prinsip-prinsipnya. Ia mengatakan serangan Rusia , yang berahir mengusir Georgia dari dua wilayah Georgia yang memisahkan diri dari Georgia dan pro Rusia bulan lalu , menimbulkan "satu "satu tantangan umum." Menlu AS Condoleezza Rice melakukan pertemuan dengan Saakashvili di New York disela-sela sidang Majelis Umum PBB. Rice bertemu dengan Saakashvilli di sela-sela sidang Majelis Umum. Deplu AS mengeluarkan sebuah pernyataan bahwa"kedua pihak telah melakukan pertemuan secara terbuka.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008