Tokyo, (ANTARA News) - Otoritas Kesehatan Jepang akan melakukan pemeriksaan ketat terhadap makanan yang diimpor dari 12 negara Asia, termasuk Indonesia dan negara-negara ASEAN, untuk memastikan tidak tercemar oleh bahan kimia melamin di dalamnya. "Sikap pemerintah Jepang itu merupakan hal yang wajar, sebagai sikap kehati-hatian yang bertujuan untuk melindungi konsumennya," kata Atase Perdagangan KBRI Tokyo Tulus Budhianto di Tokyo, Sabtu. Tulus Budhianto membenarkan hal tersebut ketika dikonfirmasi Antara seputar sikap Jepang yang semakin ketat dalam memberlakukan pemeriksaan terhadap makanan impor dari negara-negara lain, menyusul ditemukan racun melamin pada produk susu dan makanan lainnya yang diimpor dari China. "Memang produk makanan impor dari China belakangan ini mendapat pengawasan ekstra ketat dari Jepang. Apalagi ini bukan pertama kalinya Jepang menemukan kasus makanan beracun terhadap makanan asal China. Sebelumnya ada kasus gyoza dan beras," kata Tulus. Menurut Tulus, pemerintah Jepang memiliki kepedulian yang kuat terhadap perlindungan konsumennya. Itu sebabnya negara-negara maju, termasuk Jepang, dikenal sangat menuntut kualitas yang tinggi agar barang-barang yang diimpornya betul-betul aman untuk dikonsumsi publik. "Untuk menghadapi kasus yang sama, Indonesia juga telah melakukan kegiatan pengecekan terhadap makanan yang diimpor dari China. Jadi sikap Jepang itu tentunya merupakan hal yang wajar," ujar Tulus. Setelah China, otoritas kesehatan Jepang akan melakukan pemeriksaan yang ketat terhadap makanan impor dari 12 negara, yaitu Korsel, Hong Kong, Taiwan, India, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, Singapura, Vietnam, Myanmar, dan Bangladesh. Pemeriksaan di lapangan terhadap produk-produk susu (dairy product) tersebut akan dilakukan oleh kantor-kantor karantina di seantero Jepang, jika diketahui mengandung melamin, maka importer diharuskan untuk memusnahkannya. Di China sendiri saat ini dilaporkan lima bayi meninggal akibat keracunan melamin sesudah meminum susu. Lebih dari 5.000 bayi lainnya jatuh sakit setelah minum susu yang mengandung melamin. Di Jepang, khususnya Osaka, pada Jumat (26/9) pemerintah daerah setempat mengumumkan bahwa pihaknya menemukan sejumlah produk makanan asal China yang mengandung melamin telah dijual di pasaran. Hasil pemeriksaan laboratorium, seperti dikutip NHK, menunjukan terdapat kandungan melamin dalam jumlah yang sangat sehingga tidak akan membahayakan kesehatan tubuh. Namun demikian, konsumen di Jepang kini semakin mengkhawatirkan produk makanan dari China, khususnya setelah kasus makanan gyoza (pangsit China) dan menuding para importer hanya ingin mengeruk keuntungan semata dari konsumen. Sebagian masyarakat Osaka bahkan tidak mempercayai lagi produk makanan dari Negeri Tirai Bambu tersebut bahkan memutuskan untuk tidak akan membeli makanan buatan China.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008