Teheran (ANTARA News) - Iran mengatakan, Sabtu, rancangan resolusi PBB terhadap Teheran mengenai program nuklirnya yang diperselisihkan tidak konstruktif dan memperagakan perpecahan di antara negara-negara besar, televisi pemerintah Iran melaporkan. "Itu bukan pendekatan konstruktif dan tidak akan memecahkan apapun dari masalah mereka," perunding penting nuklir Iran, Saeed Jalili, mengatakan mengenai rancangan resolusi baru Dewan Keamanan yang menegaskan kembali sanksi PBB yang ada terhadap Iran. "Apa yang mereka butuhkan sekarang adalah langkah membangun kepercayaan...sementara langkah seperti itu menambah ketidakpercayaan rakyat Iran," katanya seperti dikutip AFP dari situs internet televisi itu. "Salah satu dari negara-negara itu tidak dapat memberikan jawaban logis pada masalah Iran dan mereka telah kehilangan kohesi di antara mereka," Jalili menambahkan. Lima anggota tetap Dewan Keamanan -- Inggris, Cina, Perancis, Rusia dan AS -- ditambah Jerman telah mengetujui rancangan itu dan mengedarkannya Jumat. Naskah itu meminta pada Iran "agar menjalankan sepenuhnya, tanpa penangguhan, kewajibannya (menurut resolusi PBB yang relevan) dan memenuhi persyaratan Dewan Gubernur Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Dewan Keamanan PBB telah menjatuhkan tiga putaran sanksi terhadap Iran karena menolak untuk menangguhkan pengayaan uranium, proses yang dapat digunakan untuk membuat material fisil bagi bom nuklir. AS dan sekutu Eropanya telah mendesakkan sanski baru terhadap Iran, tetapi menemui perlawanan dari Rusia dan Cina. Iran yang bertekad meneruskan program nuklirnya sekalipun menghadapi ancaman Barat, bersikeras program nuklirnya untuk tujuan damai. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008