Jerusalem (ANTARA News) - AD Israel kini diperlengkapi dengan bom tandan yang mampu hancur dengan sendirinya dalam upaya menekan jumlah korban penduduk sipil akibat senjata jenis ini, yang digunakan pada perang 2006 di Lebanon, radio militer menyatakan. AD telah mengurangi pembelian bom tandan buatan AS dan sebagai gantinya membeli bom cluster M-85 buatan Israel, yang memiliki mekanisme untuk menghancurkan diri sendiri jika bom tak meledak begitu mengenai sasaran, demikian menurut laporan itu, seperti dikutip AFP. Bom jenis ini menyebarkan bom-bom kecil di area yang luas dari sebuah bom saja. PBB memperkirakan sekitar sejuta bom cluster dijatuhkan di Lebanon oleh Israel antara 12 Juli hingga 14 Agustus 2006 dalam konflik dengan pasukan Hebollah. Sekitar 40 persen bom ini tak meledak saat mengenai sasaran dan tersebar di antara desa dan kebun buah-buahan di Lebanon selatan. Menurut laporan PBB Juni lalu, sedikitnya 38 orang telah tewas dan 217 lainnya luka-luka akibat ledakan bom-bom kecil sejak berakhirnya pertempuran 33 hari tersebut. Komisi Winograd pemerintah Israel yang bertugas menyelidiki kekeliruan dalam perang Lebanon merekomendasikan agar angkatan darat mengurangi penggunaan bom tandan di masa depan untuk memperkecil luka-luka di kalangan penduduk sipil. Pada Mei tahun ini, para delegasi dari 111 negara menyepakati persetujuan penting di Dublin yang melarang penggunaan, produksi, pengalihan dan penimbunan bom cluster oleh para penandatangannya. Namun demikian, persetujuan kurang memperoleh dukungan dari para produsen utama dan penimbun, antara lain Israel, China, India, Pakistan, Rusia dan AS. (*)

Copyright © ANTARA 2008