Jakarta (ANTARA News) - Ratusan warga Jakarta mengantri kesempatan silaturahmi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam "Open House" di Istana Negara, Jakarta, Rabu. Sejak pagi telah menunggu 800 orang yang ingin bersalaman dan mengucapkan selamat lebaran kepada Presiden. Sedangkan di luar halaman Istana Negara, yaitu di kawasan parkir Gedung Sekretariat Negara duduk ratusan warga lainnya. Pihak istana menyediakan 3.200 kartu masuk terdiri atas delapan gelombang bagi masyarakat yang ingin bersilaturahmi dengan Presiden Yudhoyono. Untuk gelombang pertama dan kedua, didominasi oleh para tuna netra yang datang secara berombongan dari suatu yayasan di Depok. Jamika, salah satu tuna netra, mengaku setiap tahun ia datang untuk berlebaran dengan Presiden dan datang karena keinginan sendiri bersama dengan 50 rekannya. Para tuna netra itu sudah mulai berdatangan sejak pukul 09.00 WIB dan karena terlalu lama menunggu mereka pun berpencaran. Akibatnya, mereka saling berpisah dari temannya dan bahkan Chandra, bocah berusia lima tahun terpisah dari orang tuanya yang penyandang tuna netra. Sambil menangis, ia dituntun oleh seorang pegawai istana untuk mencari ayahnya. Setelah berkeliling deretan kursi, akhirnya Chandra berhasil menemukan ayahnya. Selain rombongan tuna netra, terdapat juga penyandang cacat yang ingin bersilaturahmi dengan Presiden. Yamintas, seorang tuna daksa dari yayasan di Cengkareng datang ke istana dengan tujuh temannya. Ia mengaku datang atas keinginan sendiri untuk mengisi waktu di hari Lebaran karena tidak bisa mudik. Yamintas menginap di Masjid Istiqlal dan sejak pukul 09.00 WIB sudah menunggu di Istana Negara. Sedangkan Sunardi, warga Jakarta asal Maluku Tengah, mengaku membawa dokumen pembalakan liar di kampung halamannya. Ia ingin melaporkan pembalakan liar yang sudah terjadi bertahun-tahun di Maluku Tengah. "Saya bawa lengkap dokumen-dokumennya," ujarnya. Pihak protokol Istana Kepresidenan sudah memperingatkan warga apabila mereka ingin menyampaikan surat atau dokumen kepada Presiden agar diserahkan kepada petugas protokol yang berjaga di meja dekat pintu masuk Istana Negara. Namun, ketika sesi silaturahmi sudah dimulai, ada saja warga yang menyerahkan surat langsung kepada Presiden. Presiden kemudian menyerahkan surat tersebut kepada protokol dan berjanji akan membacanya. Presiden Yudhoyono beserta Ibu Ani Yudhoyono menerima ucapan selamat dari warga di ruang utama Istana Negara. Masyarakat diberi kesempatan selama dua jam, dari pukul 15.00 WIB hingga 17.00 WIB untuk bersalaman dengan Presiden. Presiden yang mengenakan kemeja batik bernuansa biru-ungu tampak sumringah menyalami warga, didampingi oleh Ibu Ani Yudhoyono yang mengenakan baju kurung berwarna biru dan dua anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono serta Edhie Baskoro yang mengenakan kemeja batik bernuansa sejenis dengan ayahnya. Presiden dan Ibu Ani sesekali membungkukkan badan untuk menyalami anak kecil serta orang tua. Keduanya juga tidak enggan membelai kepala dan mencium pipi anak kecil. Tidak hanya bersalaman, para warga juga mencium telapak tangan Presiden dan Ibu Ani.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008