Solo (ANTARA News) - Pesawat Boeing 737 tipe 200 sudah direkomendasikan untuk diganti dengan Boeing 737 yang lebih muda karena boros bahan bakar, kata Menteri Perhubungan (Menhub), Jusman Syafii Djamal. "Kita tengah meneliti kerusakan mesin pesawat Sriwijaya jenis Boeing 737 tipe 200 di Bandara Adi Sumarmo Solo sehingga pesawat itu terpaksa harus kembali mendarat," kata Menhub saat meninjau arus balik Lebaran 2008 di Bandara Adi Sumarmo Solo, Jawa Tengah, Minggu. Pilot Sriwijaya yang mendaratkan kembali pesawatnya ke Bandara Adi Sumarmo Solo sudah sesuai prosedur. Jika ada masalah seperti itu memang pesawat diharuskan kembali mendarat ke bandara. "Masalah itu nanti akan kita selidiki apakah disebabkan faktor perawatan mesin atau ada faktor lain," katanya menanggapi adanya pesawat Sriwijaya jenis Boeing 737 tipe 200 yang rusak mesin di Bandara Adi Sumarmo Solo, Sabtu (4/10). Pesawat itu, kata Menhub, sebenarnya masih laik terbang, namun belum mengetahui mengapa saat di udara, mesin pesawat "play out" sehingga pilot memutuskan kembali mendarat. Menyinggung arus mudik Lebaran 2008, ia mengatakan arus mudik Lebaran 2008 lebih baik dibanding tahun sebelumnya karena jumlah kecelakaan di jalan menurun. Namun, Menhub jumlah korban meninggal dunia pada Lebaran 2008 terjadi peningkatan dibanding Lebaran 2007. Kendaraan yang mengalami kecelakaan didominasi sepeda motor karena disebabkan sebagian besar pemudik kelelahan. "Kita mengimbau agar kendaraan roda dua dinaikkan kereta api saja," katanya. Ia menyarankan pemudik bersepeda motor setiap dua jam berhenti beristirahat agar fisik mereka terjaga. Pemudik agar tetap menaati rambu-rambu pengatur lalu lintas. Terkait banyaknya kecelakaan antara kendaraan bermtor dengan kereta api, Menhub mengatakan, hal itu disebabkan karena banyak perlintasan KA liar tanpa palang. Perlintasan itu dibuat karena adanya permukiman warga.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008