Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu di Jakarta, Selasa, mengatakan, akan mengintensifkan pengawasan atas barang impor terutama barang-barang konsumsi untuk mencegah pengalihan ekspor yang batal masuk ke Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, dan Jepang akibat krisis keuangan di AS telah membawa pelemahan ekonomi Amerika dan negara-negara maju lainnya. "Ekspor produk negara-negara tertentu yang selama ini pangsa ekspor besarnya ke negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Jepang berkemungkinan untuk dialihkan ke Indonesia baik melalui selundupan maupun dumping harga sehingga perlu mendapat perhatian yang lebih besar," katanya dalam siaran persnya yang diterima ANTARA News. Menurut dia, apabila krisis tersebut berlanjut, maka akan membawa dampak negatif terhadap negara berkembang termasuk Indonesia. Oleh karena itu, lanjut dia, pemerintah akan memperkuat pengamanan pasar dalam negeri dan menstimulasi pasar dalam negeri. Selain itu, pemerintah juga akan memperkuat daya saing ekspor dengan mengurangi ekonomi biaya tinggi yang meliputi penurunan biaya dan waktu untuk transaksi bisnis (melalui National Single Window), penurunan biaya THC (Terminal Handling Cost), aspek macet di jalan dan pelabuhan dan membuat blue print sistem logistik. Sementara itu, pemerintah juga akan meningkatkan upaya diversifikasi pasar baik produk maupun negara; penajaman insentif fiskal dan non fiskal kepada industri; menekan biaya infrastruktur pelabuhan serta biaya energi listrik; meningkatan efisiensi dan produktivitas industri serta mempercepat restrukturisasi, seperti TPT.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008