Jakarta (ANTARA News) - Reformasi TNI yang telah berjalan sepuluh tahun merupakan proses yang tidak pernah selesai, kata Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso. "Bagi TNI, reformasi adalah proses yang tiada akhir. Reformasi internal TNI akan terus dilakukan, menuju pada kesempurnaan yaitu Postur TNI yang Solid, Profesional, Tangguh, Modern, Berwawasan Kebangsaan, Mencintai dan dicintai rakyat," katanya di Jakarta, Kamis. Dalam amanat peringatan HUT ke-63 TNI, ia mengatakan, dengan proses yang terus berlanjut dan tiada akhir itu TNI akan mampu mengemban tugas sebagai komponen utama pertahanan Negara. "Itulah komitmen TNI yang tidak perlu diragukan lagi dan akan dilaksanakan secara terus menerus dan konsisten oleh TNI," ujar Djoko menegaskan. Panglima TNI mengakui reformasi TNI belum sepenuhnya sesuai dengan harapan. "Namun upaya untuk melakukan kajian dan evaluasi akan terus dilakukan, demi terwujudnya profesionalitas prajurit yang tinggi dan tetap memegang teguh jati diri TNI," ujarnya. Terkait itu, pada Peringatan HUT ke-63 TNI merupakan momentum untuk melaporkan kepada rakyat, bangsa dan negara tentang hasil-hasil dari reformasi internal TNI. "Setelah 10 tahun mengarungi pasang surut reformasi, dewasa ini proses reformasi TNI telah memasuki tahap-tahap yang menentukan," ungkapnya. Djoko mengemukakan, ada lima agenda utama dalam proses reformasi TNI yaitu netralitas TNI dalam politik, penyerahan bisnis TNI kepada pemerintah, peradilan militer, peningkatan kesejahteraan prajurit dan PNS TNI beserta keluarganya dan peningkatan profesionalitas TNI. Panglima TNI menegaskan, netralitas TNI dalam politik sudah final dan tidak ada tawar menawar. TNI tidak akan terlibat dalam kegiatan politik praktis, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sedangkan terkait tiga agenda reformasi TNI, yaitu bisnis TNI, peradilan militer dan peningkatan kesejahteraan, TNI sangat tergantung kemampuan dukungan pemerintah dan negara, serta `good will dari para pengambil keputusan dan penentu kebijakan. "Sementara untuk peningkatan profesionalitas TNI memang menjadi domain TNI, namun dalam perwujudannya perlu dukungan anggaran yang memadai dari pemerintah," kata Djoko menambahkan. Peringatan HUT ke-63 TNI dilaksanakan pada 9 Oktober 2008, sedangkan acara puncak akan dilaksanakan pada 14 Oktober di Dermaga Ujung Surabaya, dengan inspektur upacara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008