Bola mati

Di level SEA Games, pertemuan Indonesia dan Vietnam di final sepak bola putra adalah yang pertama sepanjang sejarah.

Laga timnas kedua tim di final SEA Games 2019 akan menjadi pertemuan keempat kedua tim sepanjang tahun 2019.

Awalnya, Indonesia bersua Vietnam di semifinal Piala AFF U-22 2019, Februari 2019, dengan hasil Indonesia menang 1-0.

Lalu, mereka berhadapan kembali di bulan Maret 2019 dalam laga Grup K kualifikasi Piala Asia U-23 2020. Di pertandingan itu, giliran Indonesia kalah 0-1.

Terkini, timnas U-22 Indonesia bertanding melawan Vietnam di Grup B SEA Games 2019, di mana Indonesia kalah 1-2.

Dari tiga gol Vietnam yang bersarang ke gawang Indonesia dalam tiga pertemuan itu, dua di antaranya datang dari situasi bola mati (set piece).

Masalahnya, gol-gol set piece itu kerap datang di saat genting. Gol Trieu Viet Hung dari sundulan hasil umpan tendangan sudut datang di menit ke-90+4 yang membuat Indonesia kalah 0-1 dari Vietnam di Grup K Kualifikasi Piala Asia U-23 2020.

Gol via kepala bek Vietnam Nguyen Thanh Chung di menit ke-64 saat bersua Indonesia di Grup B SEA Games 2019 menyamakan kedudukan 1-1 dan menjadi momentum Vietnam menang 2-1.

“Bola-bola set piece Vietnam memang bagus dan berbahaya untuk lawan-lawannya,” tutur pelatih timnas U-22 Indonesia Indra Sjafri.

Baca juga: Indra: timnas U-22 tak tertekan hadapi final SEA Games 2019

 

Mimpi

Bagi Indonesia dan Vietnam, medali emas dari cabang olahraga sepak bola putra SEA Games 2019 adalah mimpi yang ingin diwujudkan. Kedua tim pun mendapatkan dukungan penuh dari rakyat dan pencinta sepak bola di negara masing-masing.

Indonesia dan Vietnam sudah sangat lama tidak merasakan bagaimana rasanya menjadi yang terbaik di Pesta Olahraga Asia Tenggara.

Indonesia terakhir kali mendapatkan medali emas sepak bola putra SEA Games pada tahun 1991 yang juga digelar di Filipina.

Kala itu, Indonesia yang diperkuat pemain-pemain seperti Peri Sandria, Widodo Cahyono Putro dan Rocky Putiray menundukkan Thailand melalui adu penalti di final yang berlangsung di Stadion Rizal Memorial, Manila, stadion yang sama dengan final SEA Games 2019.

Dahaga untuk juara juga dirasakan oleh Vietnam. Namun, jika Indonesia terakhir kali merebut emas pada SEA Games 1991, Vietnam bahkan jauh lebih lama.

Medali emas sepak bola putra SEA Games Vietnam sebelumnya datang pada tahun 1959, atau edisi pertama SEA Games yang kala itu bernama Southeast Asian Peninsular Games (SEAP Games). Vietnam sendiri ketika itu masih disebut Vietnam Selatan.

Baca juga: Timnas U-22 Vietnam bertekad berikan emas SEA Games 2019 untuk rakyat

“Yang penting adalah niat baik, usaha yang keras dan doa. Kami harus berjuang karena hanya ada dua pilihan yaitu kita yang menang atau mereka,” ujar pelatih timnas U-22 Indonesia Indra Sjafri.

Publik tentu saja tidak bisa menjawab siapa pemenang laga Indonesia versus Vietnam di final SEA Games 2019. Yang jelas, tim terbaik yaitu mereka yang unggul dari sisi strategi dan, tentunya, mental.

Baca juga: Indra Sjafri berkaca-kaca ketika sampaikan nazar SEA Games 2019

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019