Jakarta (ANTARA) - Pegolf Thailand Poom Saksansin berharap bisa dongkrak kepercayaan diri dalam BNI Indonesian Masters 2019 yang digelar di Royale Jakarta Golf Club (RJGC) 12-15 Desember agar bisa mempertahankan gelar di turnamen tersebut.

Saksansin mengakui bahwa belakangan permainannya memang kurang sempurna, terutama di aspek ayunannya. Ia bahkan harus mengubah gayanya demi mendapatkan pukulan terbaik.

"Saya mencoba beberapa lapangan demi mendapatkan kembali 'feeling' pukulan. Di Royal Jakarta ini saya berharap bisa lebih baik, dan saya akan berusaha keras untuk itu," tutur Saksansin, melalui keterangan resmi BNI Indonesian Masters di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Dua pegolf putri Thailand beri pelatihan kepada anak-anak di Jakarta

Menurut dia, pukulannya membaik setelah memainkan beberapa hole di RJGC sehingga muncul perasaan lebih siap. Meski begitu, ia pun enggan meremehkan peserta lain karena mereka juga pasti mempersiapkan diri dengan baik.

Pegolf kelahiran 4 Juni 1993 itu mengaku dirinya senang tampil kembali di BNI Indonesian Masters 2019. Hal itu tak lepas dari prestasi manis yang diukirnya selama tampil di ajang berhadiah total sekitar Rp10,5 miliar ini.

Saksansin tampil sebagai juara pada 2016, tercatat sebagai pegolf termuda yang mampu berjaya di BNI Indonesian Masters dengan usia saat itu 23 tahun.

Baca juga: Dua jagoan golf Indonesia siap panaskan turnamen Indonesian Masters

Sempat gagal meraih gelar tahun 2017, ia kemudian kembali merebut gelar tahun 2018. Ia sukses dengan menuai 20 pukulan di bawah par atau total 268 pukulan. Ia unggul 3 stroke dari rekan senegaranya, Jazz Janewattananod.

Sementara itu, Direktur Bisnis Konsumer BNI Anggoro Eko Cahyo mengungkapkan sejauh ini pihaknya merasa cukup terdukung dengan menjadi sponsor utama tur golf berkelas dunia dengan menjadi sponsor utama sejak 2016.

"Terpenting adalah pengenalan dunia atas kemampuan BNI menyelenggarakan tur golf bergengsi, mendorong cabang-cabang kami di luar negeri agar mengadakan kerja sama dengan pihak lain, ini sekaligus jadi jalan pembuka," kata Anggoro.

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019