Jakarta (ANTARA News) - Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jawa Tengah, terus melacak kemungkinan masih adanya mahasiswa di perguruan tinggi ini yang berkuliah dengan menggunakan dokumen palsu. "Saat ini yang kami utamakan penelusuran mahasiswa pindahan di fakultas kedokteran, namun tidak menutup kemungkinan di fakultas lain juga," kata Pembantu Rektor III Undip Semarang Sukinta di Semarang, Senin. Jumlah mahasiswa Undip saat ini mencapai 35 ribu orang sehingga tidak mungkin diperiksa ulang satu per satu. Selain melacak melalui data yang dimiliki universitas, Undip juga terbuka menerima aduan dari masyarakat mengenai mahasiswa gadungan ini. "Jika masyarakat sebagai pengguna jasa Undip ragu dengan legalitas lulusan yang dihasilkan dapat meminta konfirmasi ke Undip," kata Sukinta. Ia mencontohkan, jika ada rumah sakit (RS) yang akan mempekerjakan seorang dokter lulusan Undip, tetapi RS bersangkutan ragu dengan ijazah yang disampaikan dapat meminta konfirmasi Undip. "Kami selalu siap jika ada masyarakat yang membutuhkan informasi tentang hal ini," tambahnya. Namun, ia membantah jika ada dokter gadungan yang menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Undip hingga lulus dari perguruan tinggi ini. Ia mengaku sempat mendengar pengaduan dari masyarakat tentang adanya dokter gadungan semacam itu, namun setelah dicek, informasi tersebut tidak benar. "Kami sudah memeriksa seluruh lulusan fakultas kedokteran dan mereka dijamin memiliki ijazah yang legal," katanya. Sukanto menandakan, Undip akan lebih memperketat proses pemeriksaan administrasi mahasiswa baru, terutama mahasiswa pindahan. "Petugas administrasi harus lebih jeli karena data calon mahasiswa yang harus diperiksa jumlahnya ribuan," katanya. Ia kecewa dengan lolosnya lima mahasiswa gadungan di univeritas ini yang sempat mengikuti perkuliahan hingga dua tahun. "Yang paling kami sayangkan, seorang lulusan SMA, masuk ke perguruan tinggi ini dan langsung kuliah di semester lima," katanya. Sebelumnya, Ditreskrim Polda Jateng membongkar kasus pemalsuan dokumen mahasiswa pindahan yang terjadi di Undip Semarang. Selain mengamankan lima mahasiswa gadungan tersebut, polisi juga telah meringkus Ali Yahya, warga Jombang, Jawa Timur, pembuat dokumen palsu bagi kelima mahasiswa transfer palsu. (*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008