Jakarta (ANTARA News) - Harga-harga saham di bursa Jepang dibuka turun 0,60 persen, Rabu, setelah Wall Street melemah tadi malam karena investor masih mengkhawatirkan kejatuhan ekonomi dari krisis finansial, selain karena "profit taking." Indikator utama Tokyo Stock Exchange (TSE), indeks Nikkei-225 turun 57,07 poin menjadi 9.390,50 poin, setelah sehari sebelumnya bmelonjak lebih dari 14 persen atau rekor kenaikan terbesar selama ini. Saham-saham Wall Street melemah pada Selasa (Rabu pagi WIB) karena memudarnya eforia dari "rally" besar-besaran sehari sebelumnya dan para investor mewaspadai dampak krisis kredit terhadap ekonomi, meski ada penambahan rencana penyelamatan. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 76,62 poin atau 0,82 persen menjadi 9.310,99 poin atau menyusutkan sebagian besar kenaikan 938 poin di perdagangan yang merupakan kenaikan terbesar dalam 75 tahun terakhir. Nasdaq turun 65,24 poin atau 3,54 persen menjadi 1.779,01 poin, sedangkan Standard & Poor`s 500 merosot 5,34 poin atau 0,53 persen menjadi 998,01 setelah melonjak pada Senin. Saham-saham di buka menguat, namun tertatih-tatih di tengah berita penyelamatan finansial besar-besaran dan rencana suntikan dana hingga 250 miliar dolar AS dari otoritas keuangan AS ke bank-bank yang kesulitan dan menawarkan penjaminan baru untuk membantu memperbaiki aliran kredit. Sembilan bank besar sepakat menyerahkan kepemilikan sahamnya ke pemerintah di bursa demi mendapatkan modal baru. Dampak positif dari rencana tersebut terlihat dalam perdagangan yang bergairah pada Senin sehingga terjadi kenaikan saham di seluruh bursa dunia. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008