Jakarta, 15/10 (ANTARA) - Pada tanggal 16 Oktober 2008 akan diselenggarakan Seminar Nasional Pengelolaan Hutan dalam Perspektif Kebangkitan Sektor Kehutanan yang bertempat di Hotel Grand Sawit Samarinda. Dalam seminar yang akan menghadirkan pembicara dari Universitas Gadjah Mada, Universitas Mulawarman, Balai Besar Penelitian Dipterokarpa dan Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) akan mengangkat isu mengenai arah kebijakan, status saat ini, ketersediaan teknologi serta prospek ke depan hutan alam dan hutan tanaman sebagai bagian dari upaya revitalisasi sektor kehutanan. Salah satu pokok bahasan utama dalam seminar nasional adalah mengenai kebijakan pemerintah dalam hal penyediaan kapital awal dalam usaha kehutanan, karena secara awam usaha untuk menghasilkan kayu akan selalu prospektif dipandang dari segi pasar, ketersediaan teknologi dan juga dukungan sumberdaya. Pemerintah perlu turun tangan untuk mengupayakan ketersediaan modal yang toleran dengan suku bunga rendah mengingat hampir pasti usaha kehutanan yang berjangka waktu lama tidak fisibel secara finansial bila dihitung dengan suku bunga pasar. Selain itu pada kesempatan yang sama peserta seminar juga akan mendeklarasikan pembentukan dua organisasi yaitu Forum Dipterokarpa dan Perhimpunan Ahli & Pemerhati Silvikultur Indonesia (PAPSI). Pembentukan Forum Dipterokarpa dimaksudkan sebagai wadah komunikasi dan koordinasi lintas instansi dan individu di bidang pengelolaan dan konservasi Dipterokarpa. Forum ini akan lebih banyak berkiprah di bidang riset untuk mendukung pengelolaan dan konservasi Dipterokarpa, mengingat famili Dipterokarpa merupakan salah satu komponen penyusun ekosistem hutan hujan tropis Indonesia yang memiliki jenis-jenis bernilai tinggi, seperti meranti, mersawa, kapur, keruing, resak, dsb. Setelah dikelola untuk mendukung pembangunan, hutan hujan tropis Indonesia banyak mengalami degradasi, termasuk penurunan potensi dari jenis-jenis Dipterokarpa. Para anggota dalam forum ini akan berkoordinasi untuk saling melengkapi riset yang dilakukan masing-masing, menghindari duplikasi sehingga penggunaan dana dan daya bisa lebih efisien. Perhimpunan Ahli & Pemerhati Silvikultur Indonesia (PAPSI) merupakan sebuah wadah individu-individu ahli baik dari akademisi maupun peneliti, praktisi dan bagi orang-orang yang menaruh minat terhadap pengelolaan hutan. Pembentukan PAPSI berangkat dari pemikiran kolektif para akademisi, peneliti dan praktisi pengelolaan hutan akan pentingnya sinergi di antara mereka guna memberikan percepatan tercapainya pengelolaan hutan lestari. Diharapkan dengan terbentuknya PAPSI ini akan menjadi sarana yang bisa mempertemukan pemilik teknologi dan kepakaran (akademisi, peneliti) dengan pengguna teknologi (praktisi atau pengusaha). Untuk keterangan lebih lanjut, silakan hubungi Masyhud, Kepala Pusat Informasi Kehutanan, Departemen Kehutanan, Telp: (021) 570-5099, Fax: (021) 573-8732

Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2008