Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, ditutup turun tajam 63,827 poin (4,36 persen) ke posisi 1.399,424 karena terpengaruh kondisi di bursa regional maupun global. Analis Sinarmas Sekuritas Alfiansyah mengatakan, banyak investor memilih menjual saham mereka karena khawatir terhadap kemungkinan melemahnya harga saham pada pembukaan perdagangan awal pekan depan. Selain karena kehati-hatian investor ditengah situasi global yang tidak menentu, aksi jual juga dipicu oleh melemahnya saham-saham yang sebelumnya perdagangannya dihentikan sementara (suspend). "Setelah beberapa hari disuspen, saham-saham tersebut mengalami tekanan yang cukup kuat," katanya. Bursa-bursa di Asia mengalami tekanan di antaranya indeks Strait Times Singapura turun 3,73 persen, indeks Nikkei Jepang turun 2,780 persen, indeks Hangseng Hongkong turun 4,44 persen. Sedangkan indeks Dow Jones di bursa AS semalam meningkat 4,68 persen. Sementara itu, pemerintah tetap diharapkan terus memberikan sinyal positif terkait stabilitas pasar. "Sebab dengan sinyal positif tersebut pelaku pasar dapat semakin percaya diri, dan mengerem kepanikan," katanya. Dalam perdagangan di akhir pekan ini, transaksi saham mencapai 1,772 lembar saham yang bernilai total Rp1,632 triliun dengan frekuensi transaksi 40.086 kali. Saham-saham yang mengalami penurunan dalam sesi perdagangan kali ini di anatarnya ASII Rp1.300 menjadi Rp12.050, AALI turun Rp8.00 menjadi Rp7.600 dan TLKM turun Rp500 menjadi Rp6.200. Sementara saham-saham yang naik diantaranya INTP Rp300 menjadi Rp6.300, BNII Rp40 menjadi Rp480, CMNP naik Rp110 menjadi Rp1.260. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008