Brisbane, (ANTARA News) - Sedikit-dikitnya 157 orang warga negara Indonesia di Brisbane dan sekitarnya, Sabtu, antusias mengikuti pelayanan konsuleran dan imigrasi langsung dari KBRI Canberra yang sekaligus merupakan ajang pendaftaran bagi para calon pemilih untuk Pemilu 2009. Kegiatan yang diselenggarakan KBRI Canberra bekerja sama dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA) Queensland dan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Universitas Queensland (UQISA) itu tidak hanya disambut hangat para mahasiswa tetapi juga WNI yang sudah berstatus "residen tetap" di Brisbane. Achmad Zainal Arifin, mahasiswa program doktor di Universitas Griffith, mengaku terbantu dengan pelayanan langsung KBRI Canberra ini karena ia tidak lagi perlu menyurati Konsulat Jenderal RI di Sydney untuk lapor diri dan melakukan pendaftaran Pemilu 2009. "Pelayanan langsung ini sangat membantu tapi alangkah baiknya kalau pelayanan kekonsuleran dan imigrasi langsung semacam ini dimasukkan ke dalam kalender kegiatan tahunan dengan tanggal pelayanan yang pasti setiap tahunnya," kata pria asal Yogyakarta ini. Pendapat senada juga disampaikan I Gede Suparwata, anak Bali yang kuliah di South Bank Institute of Technology (TAFE). "Dengan adanya pelayanan langsung dari KBRI Canberra ini, saya jadi tidak repot untuk lapor diri dan mendaftar ikut Pemilu," katanya. Sebelumnya, Sekretaris I Fungsi Kekonsuleran KBRI Canberra, Meri Binsar Simorangkir, mengatakan, bentuk-bentuk pelayanan kekonsuleran dan imigrasi yang diberikan pihaknya adalah lapor diri, perpanjangan paspor dinas, pergantian paspor, dwi kewarganegaraan, permintaan izin keluar (exit permit), dan penerjemahan SIM Indonesia. Pihaknya juga melayani WNI yang akan mengikuti Pemilu 2009 dengan menyediakan formulir pendaftaran calon pemilih. Mereka yang datang diberikan formulir pendaftaran calon pemilih Pemilu 2009, katanya. "Formulir-formulir ini akan kita serahkan ke KJRI Sydney yang membawahi negara bagian Queensland," kata Simorangkir menambahkan. (*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008