Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) belum aman di Pemilu 2009, ia masih tergantung pada kinerja pemerintahannya di bidang ekonomi. "Hal yang menguntungkan dalam pemilihan tahun depan, menurut evaluasi pemilih, rata-rata memandang kondisi politik, keamanan dan penegakan hukum di bawah pimpinan SBY lebih baik dibanding pemerintahan sebelumnya," kata Ketua Lembaga Survai Indonesia (LSI) Saiful Mujani di Jakarta, Minggu. Namun faktor-faktor di atas belum dapat membantu posisi SBY bila faktor ekonomi nasional yang semakin buruk terus berlanjut. "Kondisi ekonomi nasional setahun ke depan, belum menentu dan karena itu nasib SBY juga belum menentu," ujar Saiful Mujani sambil menambahkan bahwa faktor ekonomi ini memiliki posisi penting dalam penilaian pemilih pada SBY. Dibanding dengan pesaing-pesaingnya yang lain seperti Megawati, JK, Wiranto, Prabowo dan Sultan, katanya, SBY masih sulit disaingi untuk sementara ini. "Belum muncul calon alternatif dengan popularitas tinggi dan tingkat resistensi rendah," katanya. Dukungan terhadap SBY tergantung pada kepuasan publik akan kinerjanya. Posisi SBY akan aman bila kepuasan publik terhadap kinerjanya di atas 60 persen. "Sekarang kepuasan publik pada kinerja SBY 56 persen," jelas Saiful. Masih ada faktor eksternal yang dapat membuat popularitas SBY. "Seperti apa yang terjadi pada Megawati, sebelum pemilu ada bom JW Marriot yang menjatuhkan popularitasnya," kata Saiful.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008