Jakarta (ANTARA News) - Departemen Perhubungan (Dephub) mengategorikan copotnya salah satu ban roda pesawat Wings Air dan meletusnya salah satu roda Merpati Nusantara Airlines belum lama ini sebagai insiden serius. "KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) menyebut peristiwa Wings Air di Surabaya (Bandara Juanda) itu sebagai insiden serius," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik, Departemen Perhubungan, Bambang S. Ervan di Jakarta, Senin. Senin (20/10), pukul 14.00 WIB, salah satu roda pesawat jenis MD-82 milik Wings Air dari Jakarta copot ketika mendarat di Bandara Juanda, namun tidak ada korban dalam peristiwa ini. "Pesawat itu otomatis 'digrounded' untuk kepentingan investigasi," kata Bambang. Kategori sama diterapkan terhadap Merpati yang salah satu roda pesawat B 737 milik maskapai itu meletus saat hendak "take off" di Bandara Hasanuddin, Makassar, pada hari yang sama (20/10). "Peristiwa Merpati adalah `abort take off` karena salah satu ban meletus. Tidak ada korban dalam peristiwa pukul 11.14 waktu setempat itu," kata Bambang. Bambang menegaskan, kedua peristiwa itu akan mempengaruhi audit kinerja keselamatan penerbangan yang dilakukan regulator setiap tiga bulan. "Sangat disayangkan peristiwa ini karena keduanya masuk kategori satu (baik)," katanya. Sementara itu, juru bicara KNKT J.A. Barata menyatakan telah menerjunkan timnya ke Surabaya dan Makassar, masing-masing dua orang penyelidik. "Yang ke Surabaya sudah ada di lokasi, sedangkan yang ke Makassar masih dalam perjalanan. Mereka didampingi Tim DSKU (Direktorat Sertifikasi Kelaikan Udara)," kata Barata. Barata menyebut tim yang ke Surabaya adalah investigator Prof. Marjono dan Nurcahyo, sedangkan yang ke Makassar, Capt. Prita Wijaya dan Sulaiman. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008