Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Erry Firmansyah menyatakan, meski menangkap pelaku "short selling" bukan hal yang mudah namun ia yakin mereka dapat ditangkap. "Mereka berkedok global, tidak mudah mendeteksinya, tapi bukan berarti kita tidak mampu menangkapnya," katanya di Jakarta, Selasa. Menurut dia, "short selling" telah dilarang di berbagai negara karena mengganggu pasar modal. Sementara itu, Anggota DPR RI Komisi XI Drajad Wibowo mengatakan Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) perlu segera mengumumkan dan menghukum para pelaku penyesatan informasi dan "short-selling." "Tidak perlu ada sungkan atau `ewuh pakewuh`, entah karena pelakunya lembaga asing yang dianggap punya nama besar atau teman-teman sendiri," katanya. Ia menengarai, Bapepam LK dan BEI telah mengetahui siapa para pelaku "short selling" tersebut. "Jadi, tinggal ketegasan Bapepam dan Menkeu yang diperlukan," katanya. Ia menambahkan, jika Bapepam LK dan Menkeu tidak tegas, di masa mendatang pasar modal Indonesia akan gampang dijadikan bulan-bulanan pihak asing yang senang menyesatkan pasar hanya untuk keuntungan diri sendiri. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008