Keramaian pengunjung di Malioboro saat malam pergantian tahun, lanjut Ekwanto diperkirakan terjadi sekitar pukul 21.00 WIB hingga dini hari.
Yogyakarta (ANTARA) - Jumlah personel keamanan dan kebersihan di kawasan utama wisata Kota Yogyakarta, Malioboro akan dilipatgandakan untuk menghadapi lonjakan jumlah wisatawan saat libur akhir tahun.

“Jumlah personel Jogoboro (petugas keamanan di Malioboro) akan ditambah dari 20 orang per shift menjadi 40 orang per shift. Sehari ada tiga shift,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro Ekwanto di Yogyakarta, Kamis.

Peningkatan jumlah personel Jogoboro, lanjut Ekwanto, sangat dibutuhkan mengingat jumlah wisatawan yang datang ke Malioboro terus meningkat dan puncaknya diperkirakan terjadi saat perayaan pergantian tahun pada 31 Desember malam.

“Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah pengunjung saat malam pergantian tahun sangat banyak. Malioboro dipadati pengunjung mulai dari ujung utara hingga selatan. Untuk bergerak pun sangat sulit,” katanya.

Baca juga: Yogyakarta tambah parkir bus pariwisata di timur GOR Amongrogo

Keramaian pengunjung di Malioboro saat malam pergantian tahun, lanjut Ekwanto diperkirakan terjadi sekitar pukul 21.00 WIB hingga dini hari.

Untuk saat ini, lanjut Ekwanto, jumlah wisatawan yang datang ke Malioboro juga sudah mulai meningkat. Namun, peningkatan yang cukup signifikan diperkirakan mulai terjadi pada awal pekan depan.

Selain membantu pengamanan, Jogoboro juga memiliki tugas lain yaitu memantau kebersihan, membantu menyeberangkan wisatawan, memberikan informasi, mengurai kemacetan, hingga memantau PKL apabila ada yang melanggar ketentuan harga dan ketentuan luas lapak.

Selain menerjunkan Jogoboro yang nantinya juga akan dibantu oleh komunitas lain seperti Pramuka, dukungan pengamanan di Malioboro juga dilakukan melalui CCTV. Di sepanjang Malioboro sudah terpasang sebanyak 20 kamera CCTV.

Sedangkan untuk menjaga kebersihan, UPT Malioboro juga menambah petugas kebersihan dari lima orang per shift menjadi 10 orang per shift dengan total enam shift tiap harinya.

“Untuk kebersihan memang ada sedikit kendala karena tempat pembuangan sampah yang semula ada di dekat kantor UPT Malioboro sudah dibongkar. Pembongkaran dilakukan karena kompleks kantor dibangun menjadi galeri oleh Pemda DIY, katanya.

Pembuangan sampah harus dilakukan di tempat pembuangan sampah di sekitar Malioboro sehingga proses penurunan sampah pun harus mengantre. “Biasanya hanya membutuhkan waktu 30 menit, kini harus mengantre berjam-jam,” katanya.

Baca juga: 911.000 kendaraan diprediksi tinggalkan Jakarta saat libur akhir tahun

Untuk mengantisipasi hal tersebut, UPT Malioboro kemudian berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta agar bisa menyediakan tiga “container” sampah yang ditempatkan di bekas kantor UPT Malioboro dan di parkir Abu Bakar Ali.

Volume sampah di Malioboro diperkirakan akan mengalami kenaikan yaitu dari satu hingga dua truk per hari menjadi enam truk saat malam tahun baru.

“Mulai pukul 01.00 WIB sudah harus dilakukan penyapuan dan diharapkan pada pukul 06.00 WIB Malioboro sudah bersih,” katanya.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019