Sydney (ANTARA News) - Harga minyak naik lagi ke atas 68 dolar AS per barel, didukung oleh ekspektasi bahwa OPEC akan mengumumkan pemangkasan produksi dalam pertemuan darurat hari ini untuk menopang penurunan harga yang sudah pada tingkat terendah dalam 16 bulan. Para menteri negara-nagara pengekspor minyak, OPEC, mengatakan Kamis bahwa mereka telah menyepakati bahwa mereka akan menurunkan produksi, tetapi belum memutuskan berapa besar penurunan tersebut. Para analis mengatakan bahwa kartel itu akan mengurangi produksi dengan antara satu hingga 1,5 juta barel per hari. Minyak mentah ringan Amerika Serikat untuk pengiriman Desember di perdagangkan naik 66 sen atau satu persen ke tingkat 68,50 dolar per barel di perdagangan elektronik Globex pada pukul 0230 GMT, setelah naik 1,66 dolar sebelumnya, penambahan kenaikan pada Kamis 1,09 dolar. Minyak mentah London, Brent naik 61 sen menjadi 66,53 dolar. "Pasar-pasar minyak saat ini fokus pada hasil pertemuan OPEC yang akan berlanagsung di Wina hari ini. Berbagai pernyataan dari para pejabat OPEC mengindikasikan bahwa kartel itu kemungkinan akan memangkas target-target produksi minyaknya, tetapi besaran penurunan itu belum ditetapkan," kata David Moore, strategi komoditi pada Commonwealth Bank of Australia, dalam sebuah catatan kepada kliennya. Minyak telah mengalami penurunan lebih dari 50 persen dari rekor tinggi yang dicapai pada Juli lalu di atas 147 dolar AS per barel dan menyentuh tingkat rendah 16 bulan sebesar 65,90 dolar pada Kamis karena krisis finansial telah menekan permintaan energi di Amerika Serikat dan negara-negara industri lainnya. Presiden OPEC Chakib Khelil dari Aljazair mengatakan Kamis setibanya di Wina bahwa kelompok produsen minyak itu harus mempertimbangkan penurunan kembali produksi minyak dalam beberapa tahapan. Sementara itu Iran menyatakan pada Kamis bahwa pengurangan sebanyak dua juta barel per hari akan diperlukan guna menstabilkan harga minyak, sedangkan Qatar mengatakan setidaknya satu juta barel per hari angka penurunan produksi. Bursa Asia juga diberitakan turun pada Jumat, dipicu dengan penurunan 4 persen pada Nikkei Jepang karena pelamahan ekonomi global telah mengurangi prospek pendapatan untuk beberapa perusahaan besar. Krisis finansial telah dicapai jauh mendahului sektor perbakan, dengan perusahaan pembuat elektronik Sony Corp dan pengecer online Amerika Serikat, Amazon.Com Inc. menurunkan tinjauan mereka menghadapi permintaan konsuamen yang cenderung melemah, Reuters melaporkan. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008