Medan (ANTARA News) - Mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar, Akbar Tanjung, mengatakan Partai Golkar harus memperkuat konsolidasi jika ingin menang pada pemilu dan pilpres tahun depan. "Golkar harus memperkuat konsolidasi dan lebih serius menyiapkan kadernya jika ingin menjadi pemenang pemilu dan pilpres," katanya di sela halal bi halal dan resepsi HUT Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) ke-42 di Medan, Jumat (24/10) malam. Kekalahan Partai Golkar dalam pilkada di berbagai daerah, menurut dia, menjadi indikator lemahnya konsolidasi dan tidak optimalnya mesin politik partai berlambang pohon beringin itu. Ia menunjuk tiga pilkada terakhir di Sumut, masing-masing di Kabupaten Batubara, Kabupaten Padang Lawas dan Padang Lawas Utara, yang tidak satu pun yag dimenangkan oleh calon yang diusung Partai Golkar. Demikian juga dengan pilgub Sumut April lalu. Meski yang memenangkan pilgub adalah H. Syamsul Arifin yang sebelumnya juga tercatat sebagai kader Partai Golkar, namun yang bersangkutan justru tidak diusung Partai Golkar. "Pemenang pilkada merupakan figur-figur yang dikenal dekat dengan rakyat dan kasus serupa terjadi di banyak daerah. Itu bukti nyata mesin politik tidak jalan dan itu harus menjadi perhatian utama pimpinan partai ini ke depan," katanya. Meski mengakui figur seseorang merupakan faktor yang menentukan dalam pilkada, namun Akbar Tanjung mengatakan mesin politik partai juga sangat-sangat menentukan. Ia mengaku sangat tidak berharap kekalahan pada pilkada di banyak daerah ikut menular ke pemilu dan pilpres mendatang. Karenanya, selain harus mengusung figur terbaik yang benar-benar merakyat, Partai Golkar juga harus melakukan pembenahan internal partai. "Golkar harus segera melakukan konsolidasi mulai dari pusat hingga daerah. Golkar juga harus menyiapkan kader-kader untuk terjun dan meyakinkan rakyat bahwa partai ini bisa diharapkan untuk memperjuangkan rakyat," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008