Jakarta, (ANTARA News) - Pemerintah akan mengembangkan bahan bakar nabati (BBN) dengan mewajibkan Depo Plumpang milik PT Pertamina (Persero) untuk menggunakan BBN lima persen, kata Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro. "Sekarang ini waktu yang tepat untuk mengkampanyekan penggunaan BBN karena harga minyak dunia merosot. Minggu depan kita resmikan Depo Plumpang untuk penggunaan lima persen BBN," katanya di Jakarta, Rabu. Dia mengatakan menurunnya harga minyak dunia menjadi kesempatan untuk mendorong pengurangan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) dan menggantikannya dengan BBN. Menurut dia, saat ini sedang terjadi over suplai Crude Palm Oil (CPO) sebagai bahan baku biodiesel karena menurunnya permintaan dunia. Karena itu bahan baku biodiesel ini akan dilempar ke pasar domestik. "Aprobi sebagai asosiasi biofuel berkomitmen untuk mensuplai kebutuhan BBN dalam negeri. Kita harap harga keekonomian BBN akan tercapai di Indonesia seperti yang di Brazil," katanya. Penambahan infrastruktur untuk penggunaan BBN akan dilakukan bertahap, yang terpenting penggunaan BBN dimulai terlebih dulu. Penggunaan biodiesel untuk bahan baku pembangkit listrik memang masih sedikit, tetapi tetap dapat mengurangi konsumsi BBM tanah air, katanya. Saat ini baru pembangkit listrik PT PLN (Persero) Dumai dengan kapasitas 10 MegaWatt (MW) yang menggunakan biodiesel. Sementara itu, pada kesempatan yang sama Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero), Ahmad Faisal mengatakan, pihaknya akan menyalurkan bahan bakar dengan komposisi lima persen BBN ke 144 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jakarta. Ia mengatakan, awal bulan November 2008, Pertamina akan menyalurkan bahan bakar dengan komposisi lima persen BBN di semua SPBU Jabodetabek. "Nanti rencananya SPBU di Cikampek, Padalarang sudah menggunakan lima persen," ujar dia.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008