Jakarta (ANTARA) - Misa malam Natal yang digelar di gereja-gereja di berbagai daerah pada Selasa malam, berlangsung dengan khidmat, aman dan damai.

Di Jakarta, ribuan jemaat Gereja Katedral Jakarta memenuhi ruang aula utama hingga halaman, beribadah misa malam Natal dengan khidmat.

Di gereja tersebut, dekorasi perayaan Natal 2019 mengangkat kekayaan budaya Indonesia untuk membangkitkan rasa persaudaraan dan persatuan.

Ribuan umat Kristiani juga mengikuti prosesi Misa Malam Natal di Gereja St Theresia, yang terletak di Jalan Gereja Theresia Nomor 2, Gondangdia.

Baca juga: Kapolri pastikan perayaan Natal 2019 aman dan kondusif

Dalam pesan natalnya di Gereja St Theresia, Romo Haryanto mengingatkan umat Kristiani atas penghormatan kepada sesama umat manusia, apapun latar belakang dan status sosialnya.

Sementara di GPIB Immanuel Gambir, Jakarta Pusat, dalam Misa Natal 2019 mengangkat tema menjaga lingkungan, yakni "Ceria Merawat Alam Semesta" (Cemara).

Pada malam misa Natal Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) mengunjungi sejumlah gereja untuk memantau langsung kegiatan pelaksanaan kegiatan ibadah umat Kristiani tersebut.

Gereja yang dikunjungi mantan Menteri Pendidikan tersebut yaitu Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Grogol dan Rawamangun, Gereja Katolik Santo Kristofarus.

Gereja Katolik Keluarga Kudus Rawamangun,Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB) Inmanuel, Gereja Katedral Jakarta, Jalan Katedral, Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat (GPIB) Paulus Jakarta.

Baca juga: Uskup Paroki Tanjung Karang imbau umat untuk memanusiakan manusia

Dalam kesempatan tersebut, Anies berpesan agar jemaat merawat dan menjaga persatuan di Ibu Kota Jakarta.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Idham Azis, Selasa malam, juga memantau langsung sejumlah gereja di Jakarta.

Kapolri Jenderal Idham Azis dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyerukan pesan damai kepada seluruh lapisan masyarakat di malam perayaan Natal 2019.

"Mari kita sambut Natal yang sejuk, karena menjaga situasi aman dan damai bagian dari kita warga negara yang Bhinneka Tunggal Ika," ujar Kapolri Jenderal Idham Azis di Jakarta.

Pernyataan tersebut disampaikan usai mengunjungi tiga gereja di Jakarta dalam rangka memantau pelaksanaan ibadah penyambutan Natal 2019.

Pastur Benny Laisina MSC selaku Pastur Pembantu Gereja Katolik Bunda Hati Kudus, Jakarta Pusat, saat menyambut kedatangan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Idham Azis, menyampaikan rasa terima kasih atas kondisi yang aman dan damai di malam natal.

"Kami sungguh merasa bergembira dan mendukung sehingga umat bisa menjalankan ibadah Misa malam Natal dengan penuh suka cita," katanya.

Baca juga: Ratusan jemaat jalani ibadah malam Natal di Gereja Oikumene Immanuel

Ucapan serupa juga disampaikan oleh Ketua Pemuda Katolik Jakarta Pusat, Samuel yang ikut mendampingi kunjungan Panglima dan Kapolri di Gereja Khatolik Bunda Hati Kudus.

"Justru kehadiran anggota TNI, Polri dan unsur lainnya memberikan rasa aman kepada kami yang beribadah misa Natal," kata Samuel.

Di Jakarta, Polda Metro Jaya menurunkan sebanyak 8.189 personel yang fokus pada empat sasaran pengamanan untuk Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.

Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus empat sasaran tersebut, yakni pengamanan gereja, pengamanan arus lalu lintas, pengamanan tempat wisata dan pengamanan tahun baru.

Untuk pengamanan gereja, lanjut Yusri, ada 1.558 gereja yang terdapat di wilayah hukum Polda Metro Jaya disiapkan pengamanannya, termasuk gereja yang berada di wilayah perbatasan Jawa Barat seperti Depok, Bekasi dan Tanggerang.

Dari 1.558 gereja tersebut, sebanyak 316 gereja jadi skala prioritas pengamanan klasifikasi empat gereja besar seperti gereja katedral, gereja dekat dengan rumah ibadah lainnya dan gereja yang berada di wilayah didominasi agama tertentu.

Khidmat di daerah

Sementara di berbagai daerah, Misa Malam natal juga berlangsung dengan khidmat, aman dan damai.

Di Gereja Katolik Tritunggal Mahakudus, Desa Tuka, Kabupaten Badung, Bali, umat Katolik merayakan Hari Raya Natal 2019 dengan mengikuti Misa Malam Natal bernuansa budaya Bali.

"Perayaan Natal dengan suasana adat ini memang sudah menjadi kebiasaan dan tradisi kami di Gereja Tritunggal Mahakudus ini saat melakukan berbagai perayaan keagamaan termasuk Hari Raya Natal," ujar Ketua 1 Dewan Pastoral Paroki Tritunggal Mahakudus Tuka, I Gusti Ngurah Dharmadi, Selasa.

Selama prosesi Misa Malam Natal tersebut, tampak sejumlah jemaat datang ke gereja dengan mengenakan busana adat Bali seperti, kebaya, kain kamen dan udeng yang melingkar di kepala.

Tidak hanya mengenakan pakaian adat Bali, Romo mengatakan, jemaat di gereja itu juga mengenakan pakaian daerah lain dari daerah asalnya masing-masing sebagai wujud persatuan dan untuk melestarikan kebudayaan nusantara.

Selain penggunaan busana adat, suasana khas Bali lain yang ada di gereja tersebut adalah pemasangan sejumlah dekorasi ornamen tradisional Bali seperti Gebogan serta bangunan gereja yang berarsitektur tradisional Bali.

Selain itu, sejumlah keamanan adat Bali atau Pecalang dari desa setempat juga yang turut mengamankan jalannya pelaksanaan Misa Malam Natal bersama dengan petugas keamanan lain yang berjaga di sekitar kawasan gereja untuk menjamin keamanan dan kelancaran ibadah.

Sementara di Manokwari, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Manokwari, Papua Barat, turut mengawal pelaksanaan ibadah Misa Malam Natal di sejumlah gereja daerah tersebut.

Pejabat sementara (Pjs) Ketua Umum HMI Cabang Manokwari, Ridwan Kelkusa mengatakan, pihaknya rutin terlibat dalam pengamanan hari raya Natal di daerah tersebut. Itu dilakukan untuk memberi rasa nyaman kepada umat Kristiani di kabupaten ini.

"Hampir setiap tahun HMI selalu terlibat, tidak lain kehadiran kami bermaksud untuk memupuk persaudaraan, kerukunan, keharmonisan antarumat beragama yang selama ini terbangun," sebut Ridwan, Selasa malam.

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan perayaan Hari Raya Natal harus dijadikan momentum untuk memperkuat semangat Kebhinnekaan.

Menurut dia, kemajemukan agama yang ada di dalam masyarakat Indonesia, harus dijadikan sumber kekuatan utama bangsa Indonesia.

"Sikap toleransi dan dukungan merupakan ruang kekeluargaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia karena itu kemajemukan yang ada di dalam masyarakat Indonesia bukan menjadi sumber pemecah belah melainkan harus menjadi kekuatan utama bangsa Indonesia," kata Ketua MPR dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Kapolda NTB jamin keamanan perayaan Natal 2019
Baca juga: Anies dihadiahi ulos
Baca juga: Umat Katolik di Badung rayakan Natal bernuansa Bali


Pewarta: M Arief Iskandar
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019