Solo (ANTARA News) - Panyanyi Reza Artamevia mengaku tak tertarik naik ke panggung politik, kendati banyak artis yang kini bergabung ke sejumlah partai politik menjelang Pemilu Legislatif 2009 mendatang. "Saya merasa kurang nyaman kalau masuk partai politik, ruang gerak menjadi sempit. Saya lebih menikmati menyanyi sambil berkunjung ke berbagai daerah, ini adalah kendaraan saya pribadi untuk bisa dekat dan menyatu dengan masyarakat," katanya, seusai tampil dalam Solo International Ethnic Music Festival 2008 (SIEM), di Solo, Jateng, Jumat malam (31/10). Reza mengungkapkan banyaknya partai politik di Indonesia sesungguhnya menunjukkan kepercayaan yang rendah atau "low trust" di antara para tokoh bangsa. Semangat kebersamaan dan kepercayaan sangat rendah, yang ada saling tidak percaya dan curiga, sehingga masing-masing membentuk partai sendiri-sendiri dengan visi misinya. "Itu pendapat saya pribadi dari apa yang saya lihat dan rasakan ya, kalau orang lain punya pendapat lain ya monggo, silahkan," kata perempuan yang pernah meraih penghargaan Penyanyi R&B terbaik dalam Anugerah Musik Indonesia (AMI) 1998. Menjelang Pemilu Presiden dan Legislatif 2009, Reza mengaku masih belum dapat menentukan pilihan ke mana akan memberikan hak suaranya. Bagi pelantun lagu "Aku Wanita" ini, Indonesia kini membutuhkan pemimpin yang yang mampu menata dengan bijak kondisi negeri ini menjadi lebih baik. "Yang ingin aku tekankan adalah pemimpin yang bisa menata, bukan mengatur. Kalau mengatur itu kesannya otoriter banget, tapi kalau menata itu rasanya lebih pas karena masyarakat tidak bisa diatur dan ditekan, nanti malah yang terjadi penyelewengan. Jadi lebih tepat ditata dan diarahkan menuju yang lebih baik," ungkap Reza. Mantan istri aktor Adjie Massaid ini di Solo untuk menyanyi di panggung SIEM 2008 yang berlangsung di Halaman Pura Mangkunegaran, 28 Oktober-1 November. Reza tampil pada hari keempat SIEM (31/10) bersama kelompok musik asal Bandung. Dalam festival musik ini Reza mebawakan tiga lagunya sendiri yang kemudian diaransemen ulang menjadi bernuansa etnik. Seperti dalam lagu "Aku Wanita" yang kental dipengaruhi nuansa Betawi, "Satu yang Tak Bisa Lepas" yang lebih bercorak Sunda, serta lagu "Berharap Tak Berpisah" yang dipengaruhi musik etnik Sumatera Utara. "Senang sekali tampil di festival musik ini, tidak ada kendala membawakan lagu bernuansa etnik, karena pada dasarnya aku juga suka 'world music'`," demikian ujar Reza. (*)

Copyright © ANTARA 2008