Muenchen (ANTARA News) - Wanita terkaya Jerman, Susanne Klatten, telah diperas jutaan dolar oleh seorang pria yang mengancam akan menyebarkan foto-foto pertemuan rahasia mereka, jurubicaranya menyatakan. Ibu tiga anak berusia 43 tahun itu menjadi sasaran pemerasan kekasihnya, seorang gigolo Swiss yang diidentifikasi sebagai Helg Sgarbi, demikian menurut berbagai laporan yang muncul di pers Jerman, Minggu. Pasangan itu memulai hubungan rahasia mereka pada 2006, dengan mengadakan pertemuan di hotel-hotel mewah di Monte Carlo, Muenchen dan kota-kota lainnya, kata laporan-laporan itu. Setahun kemudian Sgarbi mulai menuntut uang. Klatten, pewaris kekayaan senilai 7,8 miliar euro, pada awalnya membayar Sgarbi 7,5 juta euro (sekitar Rp80 miliar), uang yang katanya diperlukan untuk membayar perlindungan Mafia. Ketika Sgarbi menuntut jumlah uang yang lebih besar dan mengancam akan menyebarkan video pertemuan mereka, dia kemudian melaporkan kepada kejaksaan Muenchen pada Januari lalu, dengan menyatakan dirinya menjadi korban penipuan dan pemerasan. "Nyonya Klatten mengambil keputusan tersebut karena dia tahu hubungannya dengan Tuan S berlatar belakang kejahatan semata," kata jurubicaranya, seperti dikutip DPA. "Dari sejak awal tujuannya adalah berkhianat dan memeras dirinya." Menurut laporan media, rekaman pertemuan mesra mereka tampaknya diambil oleh kaki tangan Sgarbi, Ernano Barretta, seorang penduduk Italia. Kedua pria ditahan pada musim panas lalu setelah operasi gabungan polisi Jerman-Italia berhasil menyadap hubungan telpon ke rumah Barretta dekat Perscara, kawasan Italia di Pantai Adriatik. Kejaksaan di Muenchen memberikan konfirmasi bahwa penyelidikan atas kasus tersebut sedang berjalan, namun menolak memberikan rincian. Selain memiliki 50 persen saham perusahaan kimia Altana, Klatten adalah pemegang saham utama pabrik pembuat mobil mewah BMW. Kekayaannya berasal dari mendiang ayahnya, Herbert Quandt, yang bekerja sama dengan Hitler selama Perang Dunia II. Untungnya, hingga sejauh ini belum ada foto atau video yang sempat disiarkan kedua penjahat.

Copyright © ANTARA 2008