New York, (ANTARA News) - Saham-saham AS ditutup nyaris datar (flat) di tengah perdagangan yang sepi Senin waktu setempat, atau Selasa pagi WIB, karena para investor bersikap hati-hati sehari jelang pemilihan presiden dan kongres sehubungan data terbaru yang menggarisbawahi kekhawatiran ekonomi. Sebagaimana dilaporkan AFP, indeks Dow Jones Industrial Average turun 5,18 poin (0,06 persen) menjadi 9.319,83, sementara indeks komposit Nasdaq naik 5,38 poin (0,31 persen) menjadi 1.726,33. Indeks Standard & Poor's 500 merosot 2,45 poin (0,25 persen) menjadi berakhir pada 966,30. Pada pekan yang penting untuk para investor dalam mencari kecerahan saat kemerosotan pasar, rakyat AS akan memilih presiden mereka. "Wall Street dan mungkin sebagian besar orang Amerika berharap pemilihan akan menghasilkan seorang pemenang yang jelas tanpa menimbulkan masalah pasca-pemilihan," kata Fred Dickson, seorang analis DA Davidson & Co. Pasar juga membendung penurunan suku bunga setengah poin di Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank Sentral Inggris (BoK) pada Kamis, menyusul penurunan suku bunga oleh the Federal Reserve dan bank-bank sentral lainnya untuk mencairkan kebekuan pasar kredit. Namun, laporan ekonomi pada Senin, menyoroti mendalamnya tekanan ekonomi di AS yang tampak seperti resesi 1982. Pemerintah AS pekan lalu melaporkan, ekonomi terbesar dunia itu pada kuartal ketiga menyusut, mengindikasikan sebuah gambaran jelang resesi akibat krisis finansial global. Data sektor manufaktur AS menunjukkan aktivitas turun untuk tiga bulan berturut-turut pada Oktober. The Institute for Supply Management mengatakan indeks belanja manajer, ukuran dari kegiatan manufaktur, turun menjadi 38,9 pada Oktober dari 43,5 pada September, terendah sejak September 1982. Sebuah survei bisnis kuartal ketiga oleh the National Association for Business Economics (NABE) mendapatkan bisnis jauh lebih negatif daripada Juli, "memberikan kesan bahwa krisis finansial yang sedang berlangsung menarik turun ekonomi secara keseluruhan." Hingga 2009, 90 persen dari responden NABE mengatakan mereka sekarang lebih pesimistis selama periode tersebut, ketika penurunan marjin laba melampaui kenaikan marjin 3-1, terburuk sejak 1982. Saham-saham Wall Street pada Jumat telah memperpanjang kenaikannya dari sepekan yang kuat karena para investor fokus pada mengendurnya pasar kredit ketimbang berita pelemahan ekonomi setelah pekan-pekan pasar yang kacau, dengan the Dow naik 1,57 persen. "Rally" tersebut mendorong spekulasi bahwa kelesuan pasar kemungkinan sudah mencapai posisi dasar. "Ini meningkatkan kepercayaan kami kemungkinan melihat kelesuan (bearish) pasar terendah dalam satu tahun dan sekarang dalam proses kebangkitan kembali," kata Bob Dickey dari RBC Wealth Management. DA Davidson's Dickson tidak sepakat, mengatakan: "Kami menduga bahwa para investor akan menunggu beberapa kuartal sebelum sinyal kepulihan kembali." Di antara saham-saham yang jadi fokus, Boeing naik tipis 0,82 persen menjadi 52,85 dolar setelha raksasa ruang angkasa itu dan para mekanik yang mogok menyepakati kontrak kerja empat tahun, mengakhiri 58 hari walkout. Produsen ban Goodyear menguat 5,38 persen menjadi 9,40 dolar setelah melaporkan laba kuartal ketiganya turun, akibat melemahnya permintaan dan melambatnya ekonomi. Monsanto turun 1,84 persen menjadi 87,34 dolar setelah mengumumkan pihaknya membeli perusahaan gula Brasil Aly Participacoes seharga 290 juta dolar. Obligasi menguat. Imbal hasil (yield) obligasi negara AS bertenor 10 tahun turun menjadi 3,904 persen dari 3,970 persen pada Jumat dan obligasi bertenor 30-tahun jatuh menjadi 4,321 persen dari 4,369 persen. Harga dan yiled obligasi bergerak dalam arah yang berlawanan.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008