Jakarta (ANTARA News) - PT PLN (Persero) berencana menambah pembelian batubara sebanyak 1,04 juta ton untuk mengamankan stok pembangkit menjelang musim hujan dan gelombang tinggi antara Desember 2008-Januari 2009. Dirut PLN Fahmi Mochtar usai rapat dengan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro di Jakarta, Jumat mengatakan, pihaknya akan menambah pasokan batubara pembangkit menjadi setidaknya selama 30 hari. "Kami lakukan pengamanan stok batubara menjelang gangguan hujan dan gelombang tinggi antara Desember-Januari ini," ujarnya. Menurut dia, tambahan batubara dengan kalori 5.100-5.900 kkal per kg sudah mulai masuk ke pembangkit pada akhir Nopember atau awal Desember 2008. Tambahan 1,04 juta batubara itu akan masuk ke PLTU Suralaya 125.000 ton, Tanjung Jati 220.000 ton, Cilacap 220.000 ton, Paiton yang dioperasikan PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) 175.000, dan Paiton yang dioperasikan PT Jawa Power dan PT Paiton Energy Company (PEC) 300.000 ton. Saat ini, stok batubara di PLTU Suralaya 26 hari, Tanjung Jati B 25 hari, Cilacap tinggal empat hari, Paiton milik PJB 12 hari, Paiton dari Jawa Power 36 hari, dan Paiton yang dioperasikan PEC 28 hari. Fahmi menolak jika dikatakan tambahan batubara tersebut dilakukan secara mendadak. "Tidak mendadak. Tahun lalu, stok di bawah dua minggu, sekarang sudah naik jadi di atas 20 hari. Tapi, kami mau lebih aman lagi jadi harus 30 hari," ujarnya. Mengenai harga batubara, Fahmi mengatakan, pihaknya siap membeli dengan harga pasar. "Kalau harga saat ini memang tinggi misalnya Rp1 juta per ton, kami akan ambil. Tapi, jangan sampai harganya Rp700 ribu, tapi dimasukin ke PLN Rp800 ribu per ton," ujarnya. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008