Kediri (ANTARA) - Jumlah warga Kota Kediri yang tidak menggunakan hak pilihnya atau Golput dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur putaran kedua melampaui perolehan suara pasangan calon Soekarwo-Saifullah Yusuf (Karsa).

Dari rekapitulasi perolehan suara KPUD Kota Kediri, Sabtu, jumlah Golput mencapai 78 ribu orang atau 39 persen dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di kota itu sebanyak 199 ribu lebih jiwa.

Padahal, pasangan Karsa memperoleh dukungn 64 ribu suara atau 14 ribu lebih kencil dibanding jumlah golput, sedangkan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Mudjiono meraih sekitar 51 ribu suara.

Jumlah Golput ini belum termasuk surat suara tidak sah yang jumlahnya mencapai 5.558 lembar.

Angka Golput ini jauh lebih besar dibandingkan pada Pilgub Jatim putaran pertama, 23 Juli 2008, yang hanya 32 persen dari total hak pilih.

"Tingginya angka Golput ini bukan lagi karena kurangnya sosialisasi," kata Ketua KPUD Kota Kediri, Agus Rofiq yang merasa yang semua warga Kota Kediri mengetahui pasti tanggal 4 November 2008 sebagai hari pemunggutan suara.

KPUD menengarai naiknya angka golput karena masyarakat sudah jenuh dengan Pilkada. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008