Jakarta (ANTARA News) - KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) bersikap tidak ambil pusing alias "cuek" meski tidak dijagokan sebagai calon presiden (Capres) oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

"Gak pa-pa (tidak apa-apa)," kata Gus Dur menjawab pertanyaan wartawan usai menerima kunjungan Prabowo Subianto, Capres Partai Gerindra, di gedung PBNU, Jakarta, Rabu.

Dalam Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PKB, Selasa malam (11/11), dari 33 Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKB yang mengusulkan nama-nama Capres yang pantas diusung PKB, tak satu pun yang menyebut nama Gus Dur.

Mayoritas DPW menginginkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai Capres dari kalangan internal partai, sementara nama-nama dari luar PKB yang disebut antara lain Susilo Bambang Yudhoyono, Megawati Soekarnoputri, dan Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Terkait rencana PKB menggelar konvensi untuk menentukan Capres yang akan diusung, Gus Dur juga enggan menanggapi secara serius.

"Ah, biar saja, tak ada artinya," kata Gus Dur sambil mengetuk-ngetukkan jari di meja kerjanya.

Saat ditanya soal kesiapan Muhaimin menjadi Capres PKB, Gus Dur menilai keponakannya itu telah melakukan kesalahan.

Menurut dia, dalam konflik internal PKB, Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden RI, memang membantu Muhaimin, namun sikap itu pasti akan berbalik ketika Muhaimin maju sebagai Capres.

"Karena begitu Muhaimin ingin menjadi Capres, dia menjadi saingan SBY," katanya.

Oleh karena itu, Gus Dur menilai peluang Muhaimin untuk mewujudkan keinginannya menjadi presiden akan sangat kecil.

Pada kesempatan itu Gus Dur juga sempat melontarkan kejengkelannya pada mantan juru bicaranya saat menjabat presiden, Adhie M Massardi, yang dianggapnya telah mengakali dirinya saat acara pembekalan calon anggota legislatif Partai Persatuan Daerah (PPD) beberapa waktu lalu.

"Saya ini diakali Adhie Massardi, `dipakein` baju PPD sehingga orang-orang menganggap saya sekarang orang PPD," katanya.

Gus Dur sendiri tetap menganggap dirinya sebagai ketua umum Dewan Syura PKB.

Ketika ditanya apakah ia merestui jika Muhaimin maju menjadi Capres PKB, Gus Dur mengatakan,"Bagaimana merestui wong dia gak minta restu. Saya ini tidak dianggap apa-apa oleh Muhaimin".(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008