Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah tidak akan menggunakan skim pembiayaan yang ditawarkan Lembaga Dana Internasional (IMF) dalam mengatasi dampak krisis keuangan global. "Kita tidak bisa menggunakan program IMF karena masalahnya bukan pada neraca pembayaran untuk mengatasi krisis, tetapi pada menjaga defisit APBN," kata Meneg PPN/Ketua Bappenas Paskah Suseta kepada Antara, Kamis, di Jakarta. Menurut Paskah, langkah yang akan diambil pemerintah untuk menjaga defisit APBN adalah dengan menerbitkan surat utang negara dan penerbitan obligasi. "Untuk menjaga defisit APBN agar tetap sesuai UU, maka yang dilakukan pemerintah adalah menerbitkan SUN dan Obligasi atau mencari pinjaman," katanya. Lebih lanjut Paska mengatakan rasio utang indonesia masih berada dibawah 30%. Oleh karenanya, pemerintah tidak lagi mau menambah hutang. "Rasio utang kita rendah di bawah 30 persen, jadi kita tidak perlu mangambil tawaran IMF tersebut," lanjutnya. Sebelumnya IMF menawarkan pinjaman kepada negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, hingga lima kali pinjaman sebelumnya dalam 3 bulan. Selain itu IMF,Bank Dunia juga berkomitmen memberikan pinjaman kepada Indonesia dalam bentuk pinjaman siaga. (*)

Copyright © ANTARA 2008