New York, (ANTARA News) - Saham-saham AS berbalik naik (rebound) dengan kekuatan penuh dalam perdagangan dengan volatilitas tinggi Kamis waktu setempat, karena para pedagang mengabaikan berita ekonomi suram dan terdorong keberhasilan ujian dari pasar yang terpukul ke posisi terendah bulan lalu. AFP melaporkan, indeks saham blue-chip Dow Jones Industrial Average terangkat 552,59 poin (6,67 persen) menjadi berakhir pada 8.835,25, bangkit kembali dari penurunan harian lebih dari 300 poin. Indeks komposit Nasdaq melompat 97,49 poin (6,50 persen) menjadi 1.596,70 dan indeks Standard & Poor's 500 meningkat 58,99 poin (6,92 persen) menjadi ditutup pada 911,29. Pasar berayun dengan ramai namun momentum rally terjadi pada akhir perdagangan, karena para pedagang mencari kekuatab setelah tiga hari pasar dilanda aksi jual dan mengesampingkan berita korporasi dan ekonomi yang suram dari AS dan seluruh dunia. Paul Nolte, analis di Hinsdale Investments, mengatakan di sana tidak ada berita spesifik yang memicu rally, namun kelihatannya keberhasilan pengujian kembali dari posisi terendah bulan lalu menjadi katalis para pembeli yang merasakan bahwa tekanan jual telah melelahkan. "Kami mengalami penurunan 300 poin (untuk Dow) yang menguji kembali posisi terendah pada awal dan akhir Oktober dan karena pasar memantul, anda dengar para pedagang mulai bersorak dan kemudian pasar hanya mengambil kehidupan yang dimilikinya," kata dia. "Mereka yakin itu posisi terendahnya." Namun, Nolte mengatakan ia memperkirakan tes selanjutnya dari posisi rendah pasar akan terjadi, setelah rally besar dalam beberapa pekan terakhir. "Saya akan memiliki banyak kepercayaan, jika kami dapat menembus level 1.000 untuk indeks S&P dan dengan penuh arti tinggal disana." Semula, pasar mencerna sebuah proyeksi penurunan hasil dari raksasa teknologi Intel dan laba dari perkiraan dari sektor ritel terkemuka Wal-Mart. Di bidang ekonomi, defisit perdagangan AS turun 4,4 persen menjadi 56,5 miliar dolar AS pada September, yang diperkirakan akan normal namun data menunjukkan penurunan tajam dalam impor dan ekspor. Peringatan suram lainnya datang dari klain pengangguran mingguan yang naik 32.000 menjadi 516,000. Al Goldman dari Wachovia Securities mengatakan para investor memburu saham-saham murah setelah dalam tiga sesi sebelumnya terjadi aksi jual besar-besaran. "Rebound terjadi setelah S&P 500 jatuh di bawah posisi terendah dalam lima tahunh dan Dow terhempas di bawah 8.000. Dow bergerak dalam kisaran besar hingga 900 poin." Pasar mengesampingkan data ekonomi yang suram. Ditambah lagi data Jerman yang menunjukkan ekonominya dalam kuartal ketiga dalam resesi. Di antara saham-saham yang jadi fokus, Intel menutup penurunan awal dengan naik 6,6 persen menjadi 14,43 dolar AS setelah raksasa chip komputer itu memangkas proyeksi pendapatan kuartal keempat dan mengatakan pelambatan ekonomi akan melukai usahanya di seluruh dunia. Wal-Mart bertambah 4,39 persen menjadi 54,93 dolar AS setelah melaporkan kenaikan laba kuartalan 10 persen namun mengatakan penguatan dolar akan membebani hasil mendatang dari perkembangan penjualan internasionalnya. Di sektor finansial, JPMorgan Chase terangkat 7,6 persen menjadi 37,19 dolar AS karena para investor mengabaikan komentar dari raksasa perbankan itu bahwa kinerjanya kemungkinan akan terganggu oleh meningkatnya pengangguran. Di sektor energi, Chevron naik 12,5 persen menjadi 75,71 dolar AS karena harga minyak menguat. Sementara harga obligasi melemah. Imbal hasil (yield) obligasi negara AS bertenor 10-tahun meningkat menjadi 3,818 persen dari 3,665 persen pada Rabu dan obligasi negara 30-tahun naik menjadi 4,333 persen dari 4,190 persen. Harga dan yield obligasi bergerak dalam arah berlawanan.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008