Pekanbaru, (ANTARA News) - Dua "tug boat" Administrasi Pelabuhan (Adpel) Dumai, Jumat, mendorong kapal MV Esperanza milik aktivis lingkungan Greenpeace yang bersandar di pelabuhan angkut minyak sawit (crude palm oil/CPO). Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 11:00 WIB. Esperanza menghalangi pengapalan CPO dari Dumai sebagai aksi protes terhadap kerusakan hutan yang dilakukan perusahaan sawit di Riau. kapal Esperanza mulai merapat di pelabuhan sejak pukul 05:00 WIB, tanpa mengantongi izin dari Adpel Dumai. Juru Kampanye Media Greenpeace Asia Tenggara Nabiha Shahab mengatakan, aksi tersebut sengaja dilakukan untuk menghalangi kapal tanker Isola Corallo memuat CPO di Dumai. Kapal tersebut rencananya akan memuat CPO milik Sinar Mas tujuan Rotterdam, Belanda. Namun, sejak tanker tiba di Dumai pada Rabu silam (12/11), Greenpeace telah menghadangnya dengan aksi seorang aktivis mengikatkan diri di rantai jangkar kapal. Aksi tersebut merupakan protes terhadap perusahaan Sinar Mas yang terus menebangi hutan gambut di Papua, Kalimantan dan Sumatera. "Awalnya kami berencana menempati pelabuhan selama sepekan tapi dua tug boat mengusir dengan cara mendorong kami," kata Nabiha. Esperanza akhirnya mengalah dan kapal tanker yang dihalangi kini sudah memasuki pelabuhan. Belum ada kabar adanya penahanan dari pihak kepolisian akibat aksi tersebut. Sebelumnya, aktivis lingkungan Greenpeace juga melakukan aksi yang sama dengan mengikat diri di rantai jangkar kapal tanker CPO Gran Couva empat hari lalu. Aksi tersebut akhirnya juga dihentikan paksa oleh polisi setempat.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008