New York (ANTARA) - Bursa Saham New York, Wall Street, Amerika Serikat (AS) berakhir lebih tinggi pada penutupan perdagangan hari Rabu (8/1) waktu setempat karena kekhawatiran pasar sebagian berkurang setelah komentar Presiden Donald Trump terkait serangan rudal Iran terhadap pangkalan militer Irak yang menampung pasukan AS.

Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 161,41 poin atau 0,56 persen menjadi ditutup pada 28.745,09 poin.

Sementara Indeks S&P 500 meningkat 15,87 poin atau 0,49 persen menjadi berakhir pada 3.253,05 poin dan Indeks Komposit Nasdaq naik 60,66 poin atau 0,67 persen menjadi 9.129,24 poin.

Sebanyak sembilan dari 11 sektor utama di Indeks S&P 500 ditutup lebih tinggi, dengan saham teknologi naik 1,03 persen, melampaui sisanya. Saham energi turun 1,74 persen, menjadi kelompok dengan kinerja terburuk.

Baca juga: Wall Street turun akibat kekhawatiran kenaikan suku bunga

Trump mengatakan pada hari Rabu bahwa tidak ada warga Amerika atau Irak yang tewas dalam serangan rudal Iran terhadap pangkalan militer di Irak pada Selasa (Waktu Timur AS) dan bersumpah untuk menjatuhkan sanksi ekonomi yang kuat terhadap Iran.

Pentagon mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa bahwa Iran meluncurkan lebih dari selusin rudal balistik menyerang militer AS dan pasukan koalisi di Irak, yang menyebabkan lonjakan aksi jual di bursa saham AS Selasa (7/1) malam.

Sebelumnya pada Jumat (3/1) sebuah drone AS menyerang konvoi di Bandara Internasional Baghdad dan menewaskan Komandan Pasukan Quds dari Korps Pengawal Revolusi Islam Iran Qassem Soleimani sehingga memicu kemarahan dan ancaman balasan dari Teheran.

Pasar ekuitas AS AS bergejolak hari ini karena para pedagang kekhawatiran akan konflik yang lebih luas antara kedua negara.

Di sisi ekonomi, lapangan kerja sektor swasta AS meningkat sebanyak 202.000 pekerjaan dari November hingga Desember, perusahaan data penggajian, Automatic Data Processing (ADP) melaporkan Rabu.

Baca juga: Wall Street terpukul data konsumen lemah
 

Penerjemah: Risbiani Fardaniah
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020