Sydney (ANTARA) - Bursa saham Australia melonjak pada pembukaan perdagangan hari Kamis (9/1), dengan semua sektor yang cenderung lebih tinggi, kecuali cadangan energi, membalikan posisi Rabu (8/1).

Pada pukul 10:30 waktu setempat, indeks acuan S&P/ ASX 200 naik 67,10 poin atau 0,98 persen menjadi 6.884,70 poin, sedangkan Indeks All Ordinaries yang lebih luas naik 66,80 poin atau 0,96 persen pada 6.996,90 poin.

"Pasar ditenangkan oleh pidato Presiden AS Donald Trump atas (serangan) Iran, di mana ia mengatakan negara itu (Iran) tampaknya "mundur" setelah serangan balasannya terhadap lokasi AS di Irak," kata ekonom Westpac Bank dalam sebuah catatan pagi.

Baca juga: Bursa Australia ditutup melemah setelah serangan udara di Timur Tengah

Saham-saham lokal melonjak dengan tujuh dari 10 sektor mengalami kenaikan lebih dari 1 persen. Namun saham energi turun karena kemerosotan harga minyak.

"Minyak mentah Brent turun 3,9 persen ... kenaikan dalam inventori yang dilaporkan dan de-eskalasi ketegangan AS-AS bergabung menghasilkan pembalikan yang tajam."

Pada sektor keuangan, saham bank-bank besar Australia reli dengan Commonwealth Bank naik (1,08 persen), ANZ naik (1,01 persen), National Australia Bank naik (1,09 persen), dan Westpac Bank naik (0,71 persen).

Saham pertambangan sebagian besar lebih tinggi dengan Rio Tinto naik (0,76 persen), Fortescue Metals naik (0,89 persen) dan BHP naik (0,99 persen), namun penambang emas Newcrest turun (2,72 persen).

Baca juga: Bursa Australia jatuh meskipun ada lonjakan saham energi

Saham produsen minyak dan gas negara itu merosot dengan Oil Search turun (1,71 persen), Santos turun (1,13 persen), dan Woodside Petroleum turun (1,02 persen).

Namun saham supermarket terbesar Australia melambung dengan Coles naik (0,26 persen) dan Woolworths naik (0,03 persen).

Sementara itu saham raksasa telekomunikasi Telstra melonjak (1,34 persen), operator maskapai nasional Qantas terangkat (1,02 persen), dan perusahaan biomedis CSL memantul (1,27 persen).

Penerjemah: Risbiani Fardaniah
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020