Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia berakhir lebih rendah pada Senin, karena reli saham teknologi gagal mengimbangi kerugian di sektor perbankan dan pertambangan kelas berat, sementara investor dengan hati-hati menunggu isyarat dari pertemuan kebijakan moneter bank sentral minggu ini.

Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia tergelincir 0,24 persen atau 16,50 poin menjadi menetap di 6.971,60 poin, setelah turun sebanyak 0,8 persen di awal sesi. Indeks acuan berakhir 2,19 persen lebih tinggi pada Jumat (28/1/2022).

Indeks perbankan kehilangan 1,8 persen, dengan empat pemberi pinjaman terbesar di negara itu kehilangan antara 1,6 persen dan 3,4 persen, menjelang pertemuan bank sentral Australia (RBA) pada Selasa (1/2/2022).

"Kita mungkin melihat QE (pelonggaran kuantitatif selesai pada Maret dan kenaikan suku bunga dimulai pada Juni," kata Henry Jennings, analis senior dan manajer portofolio, Marcustoday Financial Newsletter.

Kenaikan suku bunga mungkin menjadi rumit oleh pemilihan federal Australia yang akan datang pada Mei, dan yang mungkin menggerakkan RBA untuk berbicara tentang kenaikan tetapi tidak membuat keputusan kebijakan apa pun, kata Jennings.

Baca juga: Saham Australia jatuh teseret penambang jelang pertemuan kebijakan RBA

Sebuah jajak pendapat Reuters menunjukkan bahwa pelaku pasar memperkirakan RBA untuk mengakhiri program pembelian obligasi pada Selasa (1/2/2022), tetapi menunggu hingga November untuk menaikkan suku bunga.

Sektor pertambangan juga mundur 0,6 persen, terbebani oleh penurunan 1,2 persen saham BHP Group pada hari penyatuan dual listing perusahaan dengan entitas yang tercatat di London menjadi efektif. Beberapa pialang juga memperkirakan ini akan mengakibatkan bobot BHP pada indeks acuan naik menjadi lebih dari 10 persen.

Rio Tinto kehilangan 1,9 persen, sementara Fortescue bertambah 2,2 persen.

Sektor teknologi mengalami kenaikan 3,7 persen, mengikuti penutupan yang kuat pada Jumat (1/2/2022) di indeks Nasdaq Wall Street, karena investor mengambil keuntungan dari saham teknologi murah setelah aksi jual minggu lalu.

Produsen sarung tangan medis Ansell Ltd anjlok 14,3 persen ke level terendah sejak Maret 2020 setelah perusahaan memangkas prospek EPS (laba per saham) setahun penuh terkait gangguan rantai pasokan.

Sementara itu, Irongate Group melonjak 17,5 persen ke rekor tertinggi, setelah investor real estat itu menerima tawaran pengambilalihan senilai 1,29 miliar dolar Australia (905,06 juta dolar AS) dari kemitraan yang dikelola oleh investor properti Charter Hall Group.

Indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru naik 0,31 persen menjadi berakhir di 11.889,40 poin.

Baca juga: IHSG diperkirakan menguat, ditopang sinyal positif dari Wall Street
Baca juga: Saham Jepang balik arah naik, ikuti kenaikan Wall Street akhir pekan

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022