Jakarta (ANTARA News) - Tekanan jual pada saham PT Bumi Resources (BUMI) belum juga mereda sehingga saham ini turun lagi harganya hingga mendekati Rp500 per saham, padahal harga saham perusahaan batubara tersebut sudah tergolong sangat murah. Pada pembukaan perdagangan, BUMI langsung terpukul dan terkena auto rejection karena turun hingga Rp80 atau 9,3 persen menjadi Rp780 per saham.  Sentimen negatif terus menggelayuti emiten Grup Bakrie ini, terutama masalah gadai saham (REPO) yang masih berlarut-larut dan belum ada kejelasan penyelesaiannya sehingga harganya telah merosot 64% dari level sebelum suspensi Rp2.175 pada 6 Oktober 2008 atau turun 91 persen dari harga tertinggi Rp8.750 pada Juni 2008. Anjloknya saham BUMI menular ke saham grup Bakrie lainnya, yaitu Bakrie Sumatra Plantation (UNSP) turun Rp25 (10%) menjadi Rp225, Bakrieland Development (ELTY) turun Rp3 (4,55%) menjadi Rp63, Bakrie Telecom (BTEL) turun Rp1 (1,89%) menjadi Rp52, Bakrie & Brothers (BNBR) turun Rp11 (9,33%) menjadi Rp107 dan Energi Mega Persada (ENRG) stabil pada Rp285. Sebelumnya saham BUMI merupakan saham yang paling populer dan sangat likuid, namun sekarang menjadi saham yang tergolong dihindari investor. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008