Capaian ini merupakan hasil dari sinergi yang bagus di antara sejumlah proyek strategis unit-unit usaha
Jakarta (ANTARA) - PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp3,75 triliun sepanjang 2023 naik secara year on year sebesar Rp132,79 miliar atau 3,66 persen dibanding periode sama di tahun 2022 sebesar Rp3,63 triliun.

Perseroan juga menorehkan laba usaha sebesar Rp348,31 miliar di sepanjang tahun 2023. Angka ini naik sebesar Rp116,38 miliar atau 50,18 persen dibanding periode sama di tahun sebelumnya yang sebesar Rp231,93 miliar.

“Capaian ini merupakan hasil dari sinergi yang bagus di antara sejumlah proyek strategis unit-unit usaha, terutama di sektor manufaktur dan juga teknologi informasi,” kata Direktur Utama & CEO PT Bakrie & Brothers Tbk., Anindya Novyan Bakrie dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Usai menerbitkan laporan keuangan tahun buku 2023, Anindya mengatakan pendapatan bersih yang naik tersebut berasal dari kenaikan pendapatan PT Bakrie Metal Industries (BMI) Group sebesar Rp49,3 miliar dan PT Multi Kontrol Nusantara (MKN) sebesar Rp102,3 miliar.

Selain itu, perseroan juga mencatatkan EBITDA (pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) sebesar Rp446,04 miliar di tahun 2023 naik sebesar Rp121,51 miliar atau 37,44 persen dari angka di tahun sebelumnya sebesar Rp 324,52 miliar.

Direktur Keuangan BNBR Roy Hendrajanto M. Sakti menambahkan, saat ini postur neraca Perseroan jauh lebih ramping dan sehat. Terutama dengan penyelesaian kewajiban derivatif kepada Glencore sebesar 854,7 juta dolar AS atau setara Rp13,1 triliun.

Dengan penyelesaian utang ini, rasio debt to equity perseroan menjadi jauh lebih baik dan sehat dari Rp12,08 triliun atau 10,44x di tahun sebelumnya, menjadi Rp589,27 miliar atau 1,67x di tahun 2023.

“Dengan demikian, kondisi neraca Perusahaan menjadi lebih ramping dan sehat sehingga diharapkan ke depan BNBR bisa melesat lebih cepat dari sebelumnya,” kata Roy.

Bisnis Baru
Anak usaha Perseroan yang bergerak di industri kendaraan listrik PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) di awal 2024 telah berhasil menjalin kerja sama strategis dengan membentuk perusahaan patungan atau joint venture dengan entitas Grup Salim, PT IMG Sejahtera Langgeng, anak usaha Indomobil Group untuk menggenjot adopsi kendaraan listrik (EV) di Indonesia.

Selain itu, VKTR melalui perusahaan patungan bernama PT VKTR Sakti Industries (“VKTS”), di Magelang, Jawa Tengah, di awal 2024 juga telah mulai melakukan groundbreaking pembangunan fasilitas kendaraan listrik komersil berbasis Completely Knock Down (CKD) pertama di Indonesia.

VKTR juga telah menyelesaikan produksi 8 unit bus listrik merek BYD tipe D9 high floor yang digunakan oleh salah satu perusahaan kertas di Indonesia sebagai moda transportasi antar-jemput karyawan.

Lebih dari itu, BNBR juga tengah mempercepat pengembangan infrastruktur energi baru terbarukan, yang dikembangkan melalui anak usaha PT Bakrie Power, yakni PT Helio Synar Energi (Helio). Setelah berhasil mengembangkan fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap, di pabrik PT Braja Mukti Cakra (BMC), Helio juga akan segera membangun PLTS Atap di pabrik-pabrik dan fasilitas operasional lainnya di lingkungan Grup Bakrie dengan kapasitas yang lebih besar.

“Melalui Helio, perusahaan secara khusus mengerjakan proyek pembangkit listrik EBT yang ramah lingkungan dan menjadi tren masa depan,” kata Anin.

BNBR juga merintis usaha baru melalui PT Modula Sustainability Indonesia (“Modula”), yang berinvestasi di subsektor teknologi konstruksi pencetakan 3-dimensi (3DCP), berpatungan dengan COBOD International dari Denmark yang dimiliki perusahaan terkemuka dunia seperti GE (USA), Cemex (Belanda), Holcim (Swiss) dan Peri (Jerman). Modula menjadi pembuka bisnis baru bagi anak usaha BBI yang selama ini membidangi industri bahan bangunan dan memberikan alternatif dalam konstruksi bangunan dengan teknologi yang cepat, advanced dan ramah lingkungan.

Dengan dikembangkannya bisnis-bisnis baru ini, Perseroan membuktikan komitmennya untuk selalu meningkatkan kinerja, baik di industri yang selama ini ditekuni, maupun di bidang industri berkelanjutan (sustainable industry) dan energi hijau (green energy) yang kini tengah dikembangkan.


Baca juga: VKTR jajaki potensi angin-gas untuk dukung ekosistem kendaraan listrik
Baca juga: Bakrie & Brothers lanjutkan transisi ke arah bisnis berkelanjutan

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024