Pembangunan PLTS atap di pabrik BMC ini merupakan komitmen BNBR dan didukung penuh oleh KTB untuk mewujudkan transisi ke arah bisnis yang lebih hijau....
Jakarta (ANTARA) - PT Braja Mukti Cakra (BMC), salah satu unit usaha PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR), yang merupakan kerja sama dengan PT Krama Yudha Tiga Berlian (KTB), mewujudkan industri hijau dengan meresmikan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap di Bekasi, Jawa Barat.

PLTS atap yang memiliki kapasitas sebesar 317.7 kWp (kilowatt-peak) ini akan mampu memproduksi energi listrik hingga 434 MWh (megawatt-hour) per tahun.

"Pembangunan PLTS atap di pabrik BMC ini merupakan komitmen BNBR dan didukung penuh oleh KTB untuk mewujudkan transisi ke arah bisnis yang lebih hijau, berkelanjutan (sustainable) dan ramah lingkungan," kata Wakil Direktur Utama BNBR A. Ardiansyah Bakrie dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Permintaan instalasi PLTS atap untuk sektor industri meningkat

Ia mengatakan,  unit usaha BNBR lainnya yang bergerak di sektor energi baru terbarukan, yakni PT Helio Synar Energi, jauh-jauh hari telah mengarahkan operasinya ke bisnis energi yang berkelanjutan dan memperjuangkan ekonomi hijau.

"Yang terbaru adalah membangun PLTS atap di unit usaha BNBR-KTB, yakni Braja Mukti Cakra," kata Ardi.

Dia menambahkan, sebagai perusahaan visioner yang dipimpin oleh generasi ketiga, Grup Bakrie sangat menyadari pentingnya transisi energi secara global. Hal ini bukan semata untuk kelestarian lingkungan melainkan juga merupakan bentuk warisan bagi generasi mendatang.

"Setelah BMC, Helio juga segera membangun PLTS Atap di pabrik-pabrik dan fasilitas operasional lainnya di lingkungan Grup Bakrie dengan kapasitas yang lebih besar," katanya.

Direktur Utama PT Helio Synar Energi (Helio) Ronald Nehemia Sinaga mengatakan, perusahaan saat ini tengah gencar membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk skala utilitas (utility-scale) dan commercial & industrial (C&I).

Sebagai kontribusi awal mewujudkan dekarbonisasi industri, Helio segera memasang PLTS atap di pabrik-pabrik lainnya, setelah sukses di pabrik PT Braja Mukti Cakra (BMC).

Baca juga: KESDM sebut dana AZEC berpeluang naik capai miliaran dolar AS

Helio juga berkolaborasi dengan unit bisnis Bakrie Group lainnya untuk mengembangkan kawasan industri net-zero emission untuk melayani pabrik dan fasilitas manufaktur yang membutuhkan banyak energi listrik dengan memanfaatkan energi surya dan bayu/angin.

"Dengan kapasitas sebesar 317.7 kWp (kilowatt-peak) atau 434 MWh (megawatt-hour) per tahun, PLTS Atap yang terpasang di BMC tersebut mampu mengurangi emisi gas CO2 hingga 415 ribu kg per tahun, atau setara dengan sekitar 15.000 pohon yang harus ditanam untuk menyerap CO2 dalam jumlah tersebut," jelas Ronald.

Direktur Utama & CEO PT Braja Mukti Cakra (BMC) V. Bimo Kurniatmoko mengatakan, sebagai bagian dari entitas bisnis Grup Bakrie dan KTB, pihaknya melihat sudah waktunya bagi industri manufaktur komponen otomotif untuk menggunakan sumber energi terbarukan yang lebih hijau dan ramah lingkungan.

PLTS Atap ini, menurut Bimo, akan menjadi nilai tambah bagi perusahaan di mata pelanggan yang tidak hanya berasal dari Indonesia melainkan juga mancanegara.

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023