Sukabumi (ANTARA News) - Seorang warga Kampung Cipancur, Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Komariah (50) tewas di tempat pengobatan alternatif milik Saefulloh di Kampung Babakan, Geger Bitung, Sukabumi, Jumat (21/11) lalu. Pada sekujur tubuh korban ditemukan luka lebam pada bagian kepala, tangan dan kaki sehingga untuk sekedar mengenalinya pun, keluarga korban mesti membawanya dulu ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syamsudin, Sukabumi, Sabtu, untuk diotopsi mencari penyebab kematian korban. Sumber ANTARA menyebutkan, Komariah mengalami gangguan saraf sejak dua tahun lalu dan dibawa ke tempat pengobatan alternatif milik Saefulloh sejak Kamis minggu lalu (13/11) untuk diobati. Namun, saat suami korban, Dayat (63), mencoba menjenguk korban yang sudah dirawat seminggu di situ, dilarang oleh Saefulloh dengan alasan Komariah sedang istirahat. "Padahal saya sudah membawa buah-buahan untuk istri saya," kata Dayat kepada ANTARA di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi. Sehari setelah menjenguk istrinya di tempat pengobatan alternatif itu, tepatnya Jumat sore, tiba-tiba dia mendapat kabar bahwa istrinya telah meninggal dunia. "Jumat malam, jenazah istri saya dibawa ke rumah dengan kondisi sudah dikafani, namun, karena keluarga penasaran dengan kematian korban, kain kafan yang menutupi tubuh korban dibuka. Ternyata, di sekujur tubuh ditemukan luka lebam berwarna biru," jelasnya. Keluarga korban kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Cisaat dan petugas Polsek Cisaat membawa korban ke RSUD Syamsudin Sukabumi untuk divisum, namun dokter jaga di UGD RSUD Syamsudin, dr Heryanto, mengaku belum bisa memastikan penyebab kematian korban karena harus diotopsi. "Berdasarkan pemeriksaan sementara di sekujur tubuh korban ditemukan luka lebam akibat benda tumpul," ujarnya. Petugas Polsek Geger Bitung langsung bergerak cepat dengan mengamankan pemilik pengobatan alternatif itu untuk dimintai keterangan. "Jenazah korban akan dibawa ke RSU PMI Bogor untuk diotopsi. Kami belum bisa menentukan pemilik pengobatan alternatif itu sebagai tersangka karena masih dalam pemeriksaan," Kapolsek Geger Bitung AKP Endah.  (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008