Lima,Peru (ANTARA News) - Pertemuan ke-16 pemimpin ekonomi APEC di Lima,Peru, pada Minggu memutuskan kesepakatan bersama, yang disebut Deklarasi Lima. Penyampaian ringkasan deklarasi itu dilakukan Presiden Peru Alan Garcia Perez pada Minggu siang di auditorium Kementerian Pertahanan Peru, didampingi ke-21 pemimpin ekonomi anggota APEC, yang terdiri atas 19 negara dan dua wilayah pemerintahan mandiri, yaitu Hongkong dan Taiwan. Ke-21 pemimpin ekonomi tersebut, termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, mengenakan pakaian tradisional Peru poncho berwarna coklat, yang sebelumnya dipakai untuk acara foto bersama di halaman depan auditorium itu. Dalam deklarasi itu, pemimpin ekonomi APEC menyeru "komitmen baru untuk membangun Asia Pasifik" guna menekankan bahwa pada APEC 2008 perlu dibangun upaya mengurangi perbedaan di antara sesama anggota, yang maju dan berkembang. "Kami sepakat memperkuat dimensi sosial dalam globalisasi dan memastikan bahwa semua anggota dan semua sektor dalam ekonomi bisa mengakses kemajuan dan kesempatan untuk berpartisipasi di dalamnya dan mendapatkan keuntungan dalam perdagangan dan investasi tingkat kawasan dan global," kata deklarasi tersebut. Krisis keuangan global saat ini adalah satu dari sekian banyak tantangan serius, yang pernah dihadapi anggota APEC, sehingga APEC sepakat bertindak cepat dan tegas untuk mengarahkan pelambatan pertumbuhan ekonomi. APEC juga menyambut kebijakan pemberian stimulus moneter dan fiskal, yang dikeluarkan anggota APEC, dan akan mengambil langkah ekonomi dan fiskal terukur, yang dibutuhkan untuk menjelaskan krisis ini, serta mengambil tindakan yang diperlukan untuk memberikan harapan bagi yang membutuhkan. Deklarasi itu tidak memuat keputusan APEC soal upaya pencegahan memburuknya keadaan ekonomi global serta pembicaraan mengenai agenda Putaran Doha WTO, yang akan dikeluarkan dalam pernyataan terpisah dari pertemuan dua hari itu. Sejumlah topik disepakati dalam pertemuan pemimpin ekonomi APEC sejak Sabtu itu, seperti, tantangan ekonomi kawasan, penerapan reformasi struktural perdagangan dan investasi, meningkatkan ketahanan pangan di Asia-Pasifik, tanggungjawab sosial perusahaan, upaya memerangi korupsi, penguatan kerjasama dan peningkatan kapasitas, memerangi terorisme, pendanaan perdagangan kawasan, pengurangan dampak bencana, perubahan iklim, ketahanan energi dan pembangunan lingkungan bersih. Pertemuan pemimpin ekonomi APEC ditutup Minggu siang di Istana Presiden Peru. Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan meninggalkan ibukota Peru tersebut pada Senin pagi untuk kembali ke Jakarta.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008