New York, (ANTARA News) - Saham-saham AS ditutup "mixed" (beragam) pada Selasa waktu setempat, atau Rabu pagi, karena sebuah dorongan baru oleh Federal Reserve untuk membuka kembali pasar kredit dan penurunan beban  pinjaman  banyak membantu menutup berita-berita suram ekonomi. AFP melaporkan, dalam sebuah sesi perdagangan yang terhuyung-huyung, indeks  Dow Jones Industrial Average mempertahankan  kenaikannya untuk kali ketiga sesi, meningkat 36,08 poin (0,43 persen) menjadi ditutup pada 8.479,47, menyusul kenaikan awal 900 poin dalam dua sesi sebelumnya. Indeks komposit Nasdaq turun 7,29 poin (0,50 persen) menjadi 1.464,73 sementara indeks Standard & Poor's 500 meningkat 5,58 poin (0,66 persen) menjadi 857,39. "Setelah dua hari di wilayah positif,  pasar AS menjadi kurang mantap pada Selasa," kata Amanda Collier dari Hilliard Lyons. Aksi pasar terjadi karena Federal Reserve AS mengumumkan rencana memompakan hingga 800 miliar dolar AS ke dalam sistem finansial dalam pembelian mortgage dan aset yang mendukung sekuritas. Langkah baru itu bertujuan menghidupkan kembali pasar kredit konsumen yang membeku pada Oktober dan memperoleh lebih banyak likuiditas serta menurunkan biaya pinjaman untuk pasar perumahan yang menjadi pusat badai ekonomi. Ed Yardeni dari Yardeni Research mengatakan rencana penawaran dukungan kritis terhadap pasar perumahan, memicu harapan untuk sebuah  pemulihan  ekonomi. "Ini adalah sebuah perkembangan utama. Ini akan menurunkan  suku bunga, termasuk sekuritas dengan signifikan," kata Yardeni. "Ini akan membantu menstimulus aktivitas perumahan dan pertumbuhan ekonomi." "Sekarang pekerjaan pembelian aset-aset bermasalah akan dilakukan oleh the Fed, sebuah langkah yang akan membantu memperbaiki pasar finansial," kata Aaron Smith dari Economy.com. Upaya tersebut membantu para investor mengabaikan data ekonomi yang melemah. Departemen perdagangan melaporkan ekonomi AS melemah 0,5 persen dalam kuartal ketiga, dalam sebuah revisi estimasi untuk produk domestik bruto  yang oleh banyak analis dikatakan adalah awal dari tahap penurunan. Sementara Conference Board melaporkan kepercayaan konsumen AS memantul kembali pada November dari posisi terendah selama ini sebulan lalu, namun masih mencerminkan kondisi ekonomi yang lemah. Case-Shiller/Standard & Poor's melaporkan di pasar perumahan AS memperlihatkan rekor penurunan 18,6 persen pada harga rumah di 10 kota utama, memberikan kesan koreksi di perumahan belum berakhir. "Angka pengangguran sedang meningkat dan penyitaan rumah terus bertambah. Harga rumah masih akan terus berada di bawah tekanan," kata Gary Bigg dari Bank of America. "Kami perkirakan setidaknya terjadi penurunan dalam setahun penuh karena harga rumah bergerak kembali  kedalam segaris dengan persewaan." Di antara saham-saham yang jadi fokus, Citigroup memperpanjang 'rally' dengan kenaikan 2,18 persen menjadi 6,08 dolar. Raksasa perbankan ini naik hampir 60 persen pada Senin setelah memperoleh dana talangan dari pemerintah AS, namun masih turun tajam untuk tahun ini. Saham Goldman Sachs meningkat 5,77 persen menjadi 71,31 dolar AS dan Morgan Stanley bertambah 5,68 persen menjadi 14,14 dolar AS. Hewlett Packard memimpin penurunan sektor teknologi, berkurang 5,88 persen menjadi 33,60 dolar AS karena para investor melakukan aksi ambil untung setelah raksasa komputer itu melaporkan labanya sejalan dengan ekspektasi. Apple turun 2,31 persen menjadi 90,80 dolar AS dan Amazon.com menyusut 0,73 persen menjadi 42,19 dolar AS. Harga obligasi terangkat oleh rencan Fed membeli sekuritasc mortgage. Imbal hasil (yield) obligasi negara bertenor 10-tahun jatuh menjadi 3,092 persen dari 3,340 persen pada Senin dan obligasi negara bertenor 30-tahun berkurang menjadi 3,632 persen dari 3,755 persen. Harga dan yield obligasi bergerak dalam arah berlawanan.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008