Jakarta, 27/11 (ANTARA) - Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) menerapkan strategi baru "injury time" (waktu tambahan) pada akhir tahun 2008 ini untuk mengejar target tujuh juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman).

     "Kita melakukan 'injury time strategy' untuk mengejar target 7 juta wisman 2008," kata Dirjen Pemasaran Depbudpar, Sapta Nirwandar dalam Rapat Kerja (Raker) Pemasaran Pariwisata 2009 di Jakarta, Rabu.
    
     Strategi pemasaran pariwisata menjelang berakhirnya tahun 2008 ini difokuskan ke empat negara yaitu Singapura, Malaysia, China dan Australia.
    
     "Kenapa kita pilih empat negara itu, karena wisman dari empat negara tersebut masih bisa berubah cepat di saat terakhir untuk berwisata atau wisman akhir minggu," kata Sapta.
    
     Sedangkan destinasi yang ditawarkan yaitu Jakarta-Bandung, Yogya-Solo, Surabaya, Padang, Manado, Makassar, Bali dan Lombok, dengan produk pariwisata yang ditawarkan yaitu golf, spa, belanja, kuliner, diving dan musik.
    
     Depbudpar sendiri bekerjasama dengan maskapai penerbangan, biro perjalanan wisata, hotel dan asosiasi pariwisata untuk menjalankan strategi pemasaran pariwisata akhir tahun 2008.
    
     Sapta juga mengatakan target tingkat kunjungan wisman 2009 sebanyak 8 juta orang dengan perolehan devisa sebanyak 8 miliar dolar AS dan target wisnus sebanyak 226 juta perjalanan dengan pengeluaran sebanyak Rp82 triliun.
    
     Sapta mengatakan target fokus pasar wisman untuk 2009 memang di negara-negara Asia seperti Singapura, Malaysia, Filipina, India, Korea Selatan, Jepang, China, dan negara lain seperti Australia, negara-negara Timur Tengah, serta negara-negara Eropa.
    
     Dia menjelaskan, pihaknya memproyeksikan target optimistik jumlah wisman sebanyak 6,8 juta orang yang antara lain terdiri 1,3 juta wisman Singapura, 960.000 wisman Malaysia, 970.000 wisman Eropa, 600.000 wisman Jepang, 550.000 wisman Australia, 410.000 wisman China, 390.000 wisman Korea Selatan, dan 210.000 wisman India. 
    
     Sedangkan hasil kunjungan wisman periode Januari - September 2008 yang mencapai 4,5 juta orang, antara lain terdiri dari 701.161 wisman Singapura, 481.883 wisman Malaysia, 384.557 wisman Jepang, 439.872 wisman Eropa dan Rusia, 239.827 wisman Cina dan Hongkong, 206.247 wisman Korea Selatan serta 282.340 wisman Australia.
    
     "Tingkat pengeluaran wisman juga meningkat yaitu 1178 dolar AS per wisman dengan masa tinggal 8,5 hari," kata Sapta.
    
     Dia menjelaskan selama penyelenggaraan Visit Indonesia Year (VIY) 2008, sampai bulan Oktober ada 84 events di seluruh Indonesia, 697 events MICE (488 domestik dan 209 internasional), dan adanya peningkatan reservasi wisman Australia sebanyak 40 persen.
    
     Sedangkan Menbudpar Jero Wacik memprediksikan penerimaan devisa selama 2008 sebanyak 6,2 miliar dolar AS dari 6,4 juta wisatawan mancanegara (wisman). 
    
     "Tahun ini kita prediksikan 6,4 juta wisman dengan penerimaan devisa 6,2 miliar dolar AS," kata Jero Wacik di sela-sela acara Rapat Kerja (Raker) Pemasaran Pariwisata 2009 di Jakarta, Rabu.
    
     Dia mengatakan wisatawan nusantara (wisnus) juga mengalami peningkatan dibanding 2007 yaitu sebanyak 223,4 ribu perjalanan dan menghasilkan Rp90 triliun pergerakan ekonomi di masyarakat.
    
     Sampai akhir 2008 nanti, Menbudpar masih berharap dapat memenuhi target jumlah kunjungan wisman 2008 dari pemerintah yaitu 7 juta orang meski BPS (Badan Pusat Stastistik) telah memprediksi hanya berkisar 6,3 - 6,4 juta orang.
    
     "Tujuh juta wisman itu target optimis, sedangkan 6,5 juta wisman itu target moderat dan enam juta wisman itu target minimum," katanya.
    
     "Sampai Oktober kita sudah mendapatkan 5,1 juta wisman. November - Desember kita perkirakan ada penambahan sekitar 1,2 juta sehingga sampai akhir tahun ada 6,3 - 6,4 juta wisman," lanjut Menbudpar.
    
     Sedangkan untuk 2009, Jero Wacik mengatakan pemerintah atas usulan dari pemangku kepentingan pariwisata telah menetapkan untuk melanjutkan program Visit Indonesia.
    
     "Tahun 2009, program Visit Indonesia harus dilanjutkan. Beberapa daerah juga sudah mencanangkan program Visit seperti Visit Musi, Visit Batam, Visit Bangka Belitung," katanya.
    
     Dan pemerintah pun menunggu usulan dari pemangku kepentingan termasuk dari pelaku industri pariwisata dalam Raker Pemasaran Pariwisata 2009 tersebut untuk menetapkan target jumlah wisman 2009.
    
     "Target yang realistis, tapi janga ketakutan. Target optimis bisa 8 juta wisman dan target moderat bisa 7,5 juta wisman," kata Jero Wacik.

     Untuk keterangan lebih lanjut, silakan hubungi: Surya Dharma, Kepala Informasi dan Hubungan Masyarakat, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Telepon: 021 - 3838167, 021 - 3838131, Fax: 021 - 3849715
    

Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2008