Sydney (ANTARA) - Pasar saham Australia berakhir pada titik tertinggi sepanjang masa pada Kamis, melonjak melewati batas psikologis baru 7.000 poin berkat dorongan dari kesepakatan perdagangan fase 1 China-Amerika Serikat.

Pada penutupan pasar, indeks acuan S&P/ASX 200 naik 47 poin atau 0,67 persen menjadi 7.041,80 poin, sedangkan indeks All Ordinaries yang lebih luas naik 45,10 poin atau 0,63 persen pada 7.158,60 poin.

"Saham-saham Aussie telah mencapai rekor tertinggi untuk hari ketiga berturut-turut sementara ASX 200 menembus 7.000 poin untuk pertama kalinya dalam catatan," kata analis pasar Commsec, Steven Daghlian.

Sebagian besar sektor membaik dengan teknologi, bank dan kebutuhan pokok konsumen naik lebih dari satu persen, namun sumber daya terseret hasil komoditas yang beragam.

Baca juga: Saham Australia melonjak, lampaui 7.000 poin untuk pertama kalinya

"Saham-saham energi datang di bawah tekanan dengan laporan semalam menyoroti kenaikan signifikan dalam persediaan minyak AS dalam beberapa pekan terakhir," kata Daghlian.

Di sektor keuangan, bank-bank besar Australia menguat dengan Commonwealth Bank naik 0,84 persen, ANZ naik 0,67 persen, National Australia Bank naik 0,76 persen dan Westpac Bank naik 0,89 persen.

Saham-saham pertambangan beragam dengan Rio Tinto turun 0,09 persen, Fortescue Metals naik 1,29 persen, BHP turun 0,22 persen dan penambang emas Newcrest naik 1,18 persen.

Produsen-produsen minyak dan gas juga bervariasi dengan Oil Search turun 0,95 persen, Santos turun 1,56 persen, dan Woodside Petroleum naik 0,62 persen.

Supermarket terbesar Australia meningkat dengan Coles naik 1,54 persen, dan Woolworths naik 1,02 persen.

Sementara raksasa telekomunikasi Telstra bertambah 0,52 persen, maskapai penerbangan nasional Qantas naik 0,36 persen dan perusahaan biomedis CSL menguat 1,03 persen.

Baca juga: Pasar saham Australia terus menguat, capai rekor tertinggi baru

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020