Hanoi  (ANTARA News) - Pemerintah-pemerintah di seluruh Asia tenggara, Kamis, mempertimbangkan penundaan KTT ASEAN di Thailand yang akan diselenggarakan Desember di tengah-tengah krisis politik yang memburuk di negara itu.

Perdana-perdana menteri  Laos, Kamboja dan Thailand telah meminta sekjen ASEAN  untuk mempertimbangkan penundaan pertemuan itu, kata jurubicara Kemlu  Laos  Yong Chanthalangsy kepada AFP.

Sekjen ASEAN Surin Pistuwan harus "berkonsultasi dengan pemerintah Thailand  untuk mempertimbangkan  apakah KTT itu harus tetap dilaksanakan  sesuai rencana atau apakah ditunda," kata Chanthalangsy tentang KTT yang akan diselenggarakan di kota Chiang Mai, Thailand utara itu.

Ketiga pemimpin itu ingin "KTT ASEAN  dan pertemuan-pertemuan lainnya  diselenggarakan dengan sukses," kata jurubicara Kemlu Kamboja  Koy Kuong.

Menlu Thailand Sompong  Amornviwat, yang terlantar  di Jerman setelah bandara internasional utama Bangkok  diserbu para pemrotes, mengatakan ia telah dibanjiri pertanyaan dari menlu-menlu asing  tentang kekacauan itu, tetapi KTT tersebut akan tetap dilaksanakan.

Beberapa negara  sangat kuatir dengan insiden-insiden yang terjadi di negara kami-- tidak ada norma hukum," kata menlu itu kepada AFP melalui telepon.

Para pendukung  Aliansi Rakyat untuk Demokrasi (PAD)  Rabu petang mulai datang ke bandara lama Don Mueang, di mana pemerintah Thailand  menyelenggarakan sidang-sidang kabinet  dalam sebuah terminal yang tidak digunakan  setelah para pemrotes menduduki Kantor Pemerintah di Bangkok  akhir Agustus.

Pada hari Senin, para pendukung PAD  mengepung kantor sementara PM Somchai Wongsawat itu dalam usaha mereka untuk menggulingkan pemerintah, yang mereka tuduh menjalani kekuasaan negara ini atas nama mantan PM THaksin Shinawatra  yang digulingkan itu.

Seorang pejabat kemlu Malaysia  mengatakan rencana-rencana  itu harus ditunda jika krisis tetap berlanjut.

"Sampai saat ini tidak ada perkembangan  menyangkut  (penundaan atau pembatalan), tetapi perkembangan-perkembangan  di Bangkok sekarang  menimbulkan kecemasan," kata pejabat itu kepada AFP.

"Jika  situasi tidak lebih baik , maka  sesuatu tindakan harus dilakukan," katanya dan menambahkan mungkin diperlukan meembuat satu pernyataan bersama para menteri ASEAN.

"Situasi tampaknya  agak membingungkan. Kami sangat risau dengan hal itu. Kami mengharapkan  bahwa semua kelompok  di Thailand harus memiliki  kemauan politik untuk berkompromi dan mencarikan satu jalan keluar  bagi negara itu," kata Menlu Singapura  George Yeo  yang dikutip suratkabar Straits Times.

"Saya kuatir  bahwa KTT ASEAN akan terpengaruh," katanya.

Seorang jurubicara  Deplu Indonesia mengatakan pemerintah negara terbear Asia Tenggara  itu telah dijamin oleh Thailand  bahwa KTT itu dapat tetap dilaksanakan tetapi tetap mengamati situasi itu.

Para pemrotes anti pemerintah  Thailand memblokade dan menutup bandara  kedua Bangkok setelah mereka memaksa penutupan  Bandara internasional utama negara itu, Selasa.

Seorang juru bicara  Sekretariat ASEAN di Jakarta  tidak bisa dihubungi untuk diminta komentar.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008