Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Jepang mengatakan akan menyusun strategi komprehensif pada musim panas ini dan membentuk panel pada akhir bulan untuk membahas jaringan komunikasi nirkabel generasi keenam, 6G.

Jaringan komunikasi ultra-cepat 6G diharapkan akan dapat diperkenalkan pada 2030, menggantikan layanan 5G yang akan tersedia di Jepang musim semi ini.

Dikutip dari Japan Times, Rabu, menurut Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi, panel tersebut akan membahas pengembangan teknologi, metode dan kebijakan pemanfaatan 6G yang potensial.

“Pengenalan standar yang baik untuk jaringan komunikasi nirkabel generasi mendatang sangat diperlukan untuk meningkatkan daya saing internasional Jepang," kata Menteri komunikasi Sanae Takaichi.

Jepang telah tertinggal dari Amerika Serikat dan Korea Selatan dalam meluncurkan layanan komersial 5G. Dikarenakan sejumlah negara telah memulai diskusi tentang pemanfaatan teknologi 6G, Tokyo berencana untuk menyusun strategi dan memimpin upaya standardisasi.

Panel tersebut akan melibatkan perwakilan dari sektor swasta serta peneliti universitas dan akan mendengar pendapat dari berbagai industri untuk mempelajari tantangan 6G. Sesi pertama panel tersebut dijadwalkan Senin depan.

Dibandingkan dengan jaringan 5G, jaringan 6G akan memiliki kecepatan transmisi data yang lebih cepat, kemampuan untuk terhubung ke beberapa perangkat secara bersamaan dalam skala yang lebih besar dan juga diharapkan dapat menampilkan langkah keamanan yang lebih luas dan mengurangi konsumsi daya.


Baca juga: China mulai siapkan riset untuk 6G

Baca juga: Perjalanan Indonesia siapkan 5G

Baca juga: 5G di Indonesia, untuk "WiFi" atau "mobile"?
 

Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020