Surabaya (ANTARA News) - Antrean pembelian elpiji di Stasiun Pompa Bahan Bakar Umum (SPBU) yang berlokasi di Jalan Kertajaya, Surabaya, Jatim, Senin, diwarnai kericuhan. Kericuhan tersebut dipicu oleh beberapa orang perempuan yang tiba-tiba menyeruak ke ujung barisan terdepan. Puluhan warga yang telah lama mengantre langsung protes. "Hei! Bagaimana itu yang datang belakangan, tapi langsung dilayani. Kami dari pagi mengantre di sini," kata Felix, salah satu pengantre. Petugas di SPBU itu pun langsung menenangkan warga yang sudah mulai kehilangan kesabaran. "Ayo, antrean diatur lagi. Kalau tidak tertib, tidak kami layani," kata seorang petugas sambil mengatur antrean. Puluhan warga menyerbu SPBU di Jalan Kertajaya itu lantaran harga elpiji lebih murah dibandingkan dengan di beberapa SPBU dan agen serta pengecer lainnya di Surabaya. Di SPBU itu, harga elpiji ukuran 12 kilogram dijual sebesar Rp69.000. Sementara di SPBU dan agen-agen penjualan lainnya di Surabaya saat ini telah mencapai Rp72.000 hingga Rp74.000. "Kami heran, seharusnya elpiji harganya murah dan barangnya mudah didapat karena sudah ada program konversi minyak tanah. Bukan malah seperti sekarang, elpiji malah langka," kata Dina, salah satu warga yang ikut mengantre. Sementara itu sejak pagi hingga sore antrean kendaraan pengangkut tabung elpiji dari beberapa distributor dan agen di Surabaya terlihat memanjang di pintu masuk sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji di Jalan By Pass Krian Sidoarjo.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008