Makassar (ANTARA News) - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sulawesi Selatan meminta pemerintah mengkaji kembali biaya transportasi, menyusul penurunan harga BBM yang akan dilakukan pada awal 2009. "Penurunan harga BBM harus diikuti dengan penurunan biaya transportasi, sehingga harga barang-barang akan lebih murah," kata Ketua APINDO Sulsel, La Tunreng di Makassar, Senin. Menurut dia, biaya transportasi salah satu komponen utama pendorong daya beli masyarakat kembali pulih, sebab harga barang utamanya kebutuhan pokok masih mempertimbangkan cost pengantaran dari daerah ke wilayah pemasaran. Untuk itu, lanjut dia penting bagi pemerintah untuk meninjau kembali biaya transportasi yang terus mengalami kenaikan, mengikuti tingginya kenaikan harga BBM Dalam dunia bisnis, ungkap dia, biaya produksi yang dikeluarkan oleh pengusaha akan dimasukkan dalam harga jual barang yang telah produksi, sehingga biaya produksi dan transportasi menurun dapat ikut menurunkan harga jual. Sementara itu, Ketua Organda Sulsel, Opu Sidik telah menyatakan kesiapannya untuk melakukan penyesuaian tarif transportasi dengan adanya kebijakan penurunan BBM tersebut. "Kami akan usulkan penurunan biaya transportasi berkisar 5-10 persen," katanya. Usulan itu, ucap Opu Sidik, masih akan dikonsultasikan dengan Dinas Perhubungan Sulsel, yang selanjutnya akan diteruskan ke DPRD untuk mendapatkan persetujuan. Dia menambahkan, besaran penurunan itu telah diperhitungkan dengan kemungkinan penurunan biaya onderdil kendaraan dan kemampuan pendapatan yang diperoleh setiap sopir angkutan.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008